Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Akan tetapi, kendati kredit di Bank BTN masih tumbuh lebih baik dari rata-rata industri, tingkat pertumbuhan DPK juga sangat masif. Per November 2020 total DPK di BTN masih naik 23,42% yoy. Hal ini membawa LDR BTN turun ke level terendah dalam beberapa tahun terakhir menjadi 90,58%.
Pihaknya berharap dengan membaiknya iklim perekonomian, laju kredit bisa kembali menggeliat dan membawa pertumbuhan DPK ke level stabil agar CoF bisa terjaga lebih baik. Salah satunya meningkatkan dana murah seperti tabungan dan giro.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi As Atturidha menjelaskan sebenarnya dalam beberapa bulan terakhir tren deposito Bank Mandiri sedikit menurun.
Akan tetapi, dari sisi mata uang rupiah yang mendominasi 90% deposito Bank Mandiri per November 2020 terdapat peningkatan balance deposito nominal di atas Rp 1 miliar sebesar 5,2% secara yoy. Sedangkan total pertumbuhan deposito bank berlogo pita emas ini secara yoy mencapai 6,7%. "Seiring tren penurunan suku bunga acuan 3 bulan terakhir berdampak penurunan simpanan deposito Bank Mandiri secara keseluruhan," kata dia.
Baca Juga: Horee, Bunga KPR Sudah Mulai Layu
Rudi juga menambahkan, mayoritas dari deposito itu disumbang dari nasabah korporasi (wholesale) yang menjadi kontributor peningkatan deposito nominal jumbo. Ke depannya, bank berkode emiten BMRI ini memperkirakan kondisi ini akan berubah, melihat suku bunga acuan yang terus menurun, bergeraknya kondisi pasar, roda ekonomi yang mulai normal dan peningkatan investasi.
Setali tiga uang, bank kecil seperti di PT Bank Ina Perdana Tbk juga sepakat. Menurut Direktur Utama Bank Ina Daniel Budirahayu pertumbuhan deposito masih terus meningkat. "Deposito masih meningkat terus walaupun bunga deposito sudah ada penurunan," kata Daniel.
Menurutnya, selama pertumbuhan kredit masih lemah maka pertumbuhan deposito akan terus bertumbuh. Kecuali, jika tren instrumen investasi sudah mulai meningkat dan permintaan kredit sudah tumbuh, maka pertumbuhan deposito dengan sendirinya akan terjadi penurunan.
Baca Juga: Pertumbuhan DPK terkontraksi pada Oktober, nasabah tajir tarik dana di bank besar?
Dia juga menambahkan, peningkatan deposito atau simpanan jumbo sampai dengan akhir tahun 2020 masih banyak disumbang dari nasabah korporasi maupun retail. Tapi sayangnya, Daniel tidak dapat merinci besaran pertumbuhan tersebut.
Hanya saja, pihaknya berharap di tahun 2021 pertumbuhan kredit bisa segera membaik. Dengan begitu, komposisi pendanaan bisa perlahan kembali ke level normal sebelum pandemi.
Sekadar gambaran saja, per Oktober 2020 total DPK di Bank Ina tercatat sebesar Rp 3,81 triliun. Walau terbilang kecil, angka tersebut meningkat signifikan sebesar 30,76% bila dibandingkan dengan periode setahun sebelumnya.
Baca Juga: Likuiditas perbankan masih tetap kuat meski DPK melambat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News