Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Dwikorita mengatakan, arah angin dapat bertiup secara bervariasi sehingga berisiko menyebabkan kondisi cuaca yang tiba-tiba berubah dari panas ke hujan atau sebaliknya.
Secara umum cuaca pada pagi hari akan cerah, namun siang hari mulai tumbuh awan, dan hujan menjelang sore hari atau malam.
Ketika pagi hari, kata Dwikorita awan Cumulonimbus (CB) biasanya tumbuh sampai menjelang siang.
Awan tersebut berbentuk seperti bunga kol, warnanya keabu-abuan dengan tepian yang jelas. Namun, menjelang sore hari, awan tersebut akan berubah menjadi gelap yang kemudian dapat menyebabkan hujan, petir dan angin.
"Curah hujan dapat menjadi salah satu pemicu bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir bandang dan tanah longsor," ujarnya.
"Karenanya, kepada masyarakat yang tinggal di daerah perbukitan yang rawan longsor, kami mengimbau untuk waspada dan berhati-hati," imbuh Dwikorita.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Puncak Musim Hujan Tidak Terjadi di Desember 2023, Ini Prakiraan BMKG"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News