kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

BPS Catat Neraca Perdagangan Juni 2023 Surplus US$ 3,45 Miliar


Selasa, 18 Juli 2023 / 04:50 WIB
BPS Catat Neraca Perdagangan Juni 2023 Surplus US$ 3,45 Miliar

Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan barang Indonesia pada Juni 2023 kembali surplus sebesar US$ 3,45 miliar.

Surplus neraca perdagangan ini naik 708,66% secara bulanan atau month on month (MoM) dari Mei 2023 yang sebesar US$ 440 juta.

Sekretaris Utama BPS Atqo Mardiyanto mengatakan, meski mengalami peningkatan secara bulanan, namun surplus neraca perdagangan barang ini mengalami penurunan secara tahunan sebesar 32,75% year on year (YoY).

Baca Juga: Indonesia June Trade Surplus Bigger than Expected

“Neraca perdagangan Indonesia ini kembali surplus selama 38 bulan beruntun pada Juni 2023, yang dimulai sejak Mei 2020,” tutur Atqo dalam konferensi pers BPS, Senin (17/7).

Menurutnya, meski masih mengalami surplus, namun penurunan impor pada periode Juni 2023 jauh lebih dalam jika dibandingkan dengan penurunan ekspor.

Dia menambahkan, surplus neraca perdagangan pada Juni ini lebih banyak ditopang oleh surplus komoditas non migas yang sebesar US$4,42 miliar. Penyumbangnya, yakni bahan bakar mineral (HS 27), lemak dan minyak hewan nabati, serta besi dan baja.

Baca Juga: Neraca Perdagangan Indonesia Diprediksi Tetap Mencetak Surplus Pada Juni 2023

Sementara itu, surplus perdagangan migas jauh lebih tinggi jika dibanding bulan lalu, tetapi lebih rendah  jika dibandingkan dengan Juni 2022.

Sementara itu, untuk neraca perdagangan pada komoditas migas tercatat mengalami defisit sebesar US$ 0,96 miliar. Hal ini disebabkan oleh komoditas minyak mentah dan hasil minyak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×