Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, surplus neraca perdagangan pada bulan Februari 2023 sebesar US$ 5,48 miliar.
Ini meningkat dari surplus pada bulan Januari 2023 yang pada waktu itu tercatat US$ 3,87 miliar.
Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M. Habibullah mengatakan, surplus neraca perdagangan ini melanjutkan tren surplus perdagangan Indonesia yang dicatat sejak periode pandemi.
Baca Juga: Surplus Neraca Perdagangan Diproyeksi Turun Menjadi US$ 3,24 Miliar
"Dengan surplus Februari 2023, berarti neraca perdagangan Indonesia telah membukukan surplus selama 34 bulan berturut-turut. Bahkan masih dalam tren yang meningkat," tutur Habibullah, Rabu (15/3) di Jakarta.
Nah, surplus neraca perdagangan ini didorong oleh nilai ekspor yang lebih tinggi dari nilai impor.
Tercatat pada Februari 2023, nilai ekspor sebesar US$ 21,40 miliar sedangkan nilai impor tercatat sebesar US$ 15,92 miliar.
Habibullah melanjutkan, bila menilik neraca perdagangan komoditas, neraca perdagangan non migas terpantau masih surplus meski neraca perdagangan migas terpantau defisit.
Neraca perdagangan non migas mencatat surplus US$ 6,70 miliar didorong oleh kinerja bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan (nabati), serta besi dan baja.
Sedangkan neraca perdagangan migas tercatat defisit US$ 1,22 miliar. Komoditas penyumbang defisit yaitu komoditas minyak mentah dan hasil minyak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News