kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.396.000   29.000   1,23%
  • USD/IDR 16.743   -2,00   -0,01%
  • IDX 8.372   -16,57   -0,20%
  • KOMPAS100 1.158   -4,75   -0,41%
  • LQ45 841   -5,56   -0,66%
  • ISSI 292   0,59   0,20%
  • IDX30 441   -4,86   -1,09%
  • IDXHIDIV20 507   -6,07   -1,18%
  • IDX80 130   -0,51   -0,39%
  • IDXV30 137   -1,14   -0,82%
  • IDXQ30 140   -1,36   -0,96%

Bobibos, BBM Nabati dari Jerami: 7 Fakta Menarik yang Wajib Diketahui


Jumat, 14 November 2025 / 04:36 WIB
Bobibos, BBM Nabati dari Jerami: 7 Fakta Menarik yang Wajib Diketahui
ILUSTRASI. PT Inti Sinergi Formula meluncurkan bahan bakar minyak (BBM) berbahan nabati bernama Bahan Bakar Original Buatan Indonesia Bos (Bobibos) pada Selasa (11/11/2025).

Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Bahan bakar alternatif hasil riset anak bangsa resmi diperkenalkan di Bogor. Setelah melalui penelitian selama lebih dari satu dekade, inovasi ini melahirkan produk bernama Bobibos, singkatan dari Bahan Bakar Original Buatan Indonesia Bos, yang diklaim memiliki Research Octane Number (RON) mendekati 98.

Terdapat dua varian yang dikembangkan, yakni jenis bensin dan solar. Pendiri Bobibos, Ikhlas Thamrin, menjelaskan bahwa gagasan ini muncul dari kegelisahannya terhadap tingginya ketergantungan Indonesia pada energi impor. Ia ingin membuktikan bahwa bangsa Indonesia mampu mandiri melalui riset dan teknologi dalam negeri.

“Setelah lebih dari sepuluh tahun melakukan riset secara mandiri, akhirnya kami berhasil menghadirkan bahan bakar yang murah, aman, dan beremisi rendah,” ujar Ikhlas dalam peluncuran Bobibos di Bumi Sultan Jonggol, Kabupaten Bogor, sebagaimana disampaikan dalam keterangan resminya, dikutip dari Kompas.com, Senin (3/11/2025).

Fakta Bobibos, BBM Nabati Berbahan Jerami

Bahan bakar baru bernama Bobibos menarik perhatian publik setelah diklaim mampu menyaingi BBM konvensional. Terbuat dari limbah jerami, inovasi ini disebut ramah lingkungan dan siap menjadi alternatif energi bersih buatan anak bangsa. Berikut deretan faktanya:

1. Inovasi energi dari limbah jerami

Dilansir dari Kompas.com, Rabu (12/11/2025), Bobibos menarik perhatian bukan hanya karena ramah lingkungan, tetapi juga karena bahan dasarnya yang tidak biasa, yaitu jerami. Limbah pertanian ini selama ini kerap dibuang atau dibakar oleh petani. Inovasi Bobibos memanfaatkan potensi jerami sebagai bahan bakar bernilai tinggi.

Baca Juga: Ini Penjelasan Menaker Tentang UMP 2026, Ingat Lagi Besaran UMP 2025 untuk Pembanding

Ikhlas menjelaskan bahwa pemilihan jerami didasari alasan ekonomi dan keberlanjutan. Menggunakan limbah pertanian menjaga harga pokok produksi tetap rendah sehingga masyarakat bisa menikmati BBM bersih dengan harga terjangkau.

“Kami ingin masyarakat bisa menikmati BBM bersih dengan biaya terjangkau,” ujarnya.

2. Riset mandiri selama satu dekade

Ikhlas mengungkapkan bahwa lahirnya inovasi ini bermula dari kegelisahan terhadap tingginya impor energi. Setelah lebih dari sepuluh tahun riset mandiri, ia ingin menghadirkan inovasi lokal yang murah, aman, dan rendah emisi. Ia berharap Bobibos menjadi bukti bahwa teknologi energi bersih karya anak bangsa mampu bersaing secara global.

3. Sudah kantongi sertifikasi resmi dan setara BBM RON 98

Hasil uji laboratorium menunjukkan Bobibos memiliki RON mendekati 98, menempatkannya sejajar dengan bahan bakar kelas premium. Performa mesin juga diklaim lebih efisien dan mampu menempuh jarak lebih jauh dibandingkan solar konvensional.

Inovasi ini telah mendapatkan sertifikasi dari lembaga di bawah Kementerian ESDM. Anggota DPR RI Mulyadi menyebut Bobibos sebagai langkah strategis menuju kedaulatan energi nasional.

Baca Juga: Cara Ajukan Restrukturisasi Pinjol agar Dapat Keringanan Jika Tak Mampu Bayar

4. Bobibos masih dipertanyakan pakar

Meski menjanjikan, komposisi dan keaslian Bobibos masih memunculkan pertanyaan. Direktur Eksekutif KPBB, Ahmad Safrudin, menilai belum ada penjelasan rinci dari pengembang.

“Sekilas, ini mirip bioetanol untuk bensin dan biodiesel untuk solar, tapi belum jelas apakah dicampur dengan BBM fosil atau tidak,” ujarnya.

Ia juga menilai bahwa klaim harga murah perlu diuji, karena biaya produksi bioetanol bisa lebih dari Rp 16.000 per liter. Transparansi hasil uji laboratorium dinilai penting untuk memastikan reliabilitas Bobibos.

5. Pertamina tanggapi Bobibos

Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menegaskan bahwa kemunculan Bobibos bukan ancaman bagi Pertamina. Ia menilai bahwa isu energi nasional seharusnya tidak dilihat sebagai persaingan bisnis melainkan peluang kolaborasi menuju energi rendah karbon.

“Kita harus punya semangat kolaborasi, bukan kompetisi,” tegasnya.

6. Tantangan hukum dan legalitas masih jadi penghalang

Menurut Ikhlas, tantangan terbesar bukan penerimaan publik, tetapi regulasi dan legalitas produk. Ia menegaskan bahwa setelah aspek hukum dan sertifikasi terpenuhi, Bobibos siap memasuki tahap produksi massal.

“Kami sudah siap dari sisi riset dan teknologi. Begitu regulasi selesai, kami bisa segera memproduksi massal,” katanya.

Tonton: BBM Bobibos Setara Pertamax Turbo, Dari Jerami Padi Jadi Cairan Bensin dan Solar

7. Uji lapangan tunjukkan performa menjanjikan

Pada Selasa (11/11/2025), tim Kompas.com melakukan uji coba Bobibos di Bogor menggunakan Daihatsu Sigra. Setelah tangki dikosongkan dan diisi penuh Bobibos, mobil diuji di berbagai kondisi jalan.

Hasilnya, mesin terasa lebih responsif dan bertenaga tanpa gejala knocking. Pengujian pada truk diesel juga menunjukkan asap hitam minim serta bau knalpot lebih bersih. Temuan ini menunjukkan potensi Bobibos sebagai bahan bakar ramah lingkungan dengan performa yang efisien.

Kesimpulan

Bobibos menawarkan potensi sebagai bahan bakar nabati ramah lingkungan berbahan dasar jerami dengan klaim performa tinggi setara RON 98. Meski telah melalui riset panjang dan mendapatkan sertifikasi awal, berbagai aspek teknis dan ekonominya masih perlu diuji lebih transparan. Jika tantangan legalitas dan produksi bisa teratasi, Bobibos berpeluang menjadi inovasi energi bersih lokal yang dapat bersaing di pasar nasional.

Selanjutnya: 8 Dating Show Korea Unik, Pesertanya Mulai Mantan Sampai Dukun

Menarik Dibaca: 8 Dating Show Korea Unik, Pesertanya Mulai Mantan Sampai Dukun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

×