kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.804   66,00   0,39%
  • IDX 6.254   286,04   4,79%
  • KOMPAS100 892   48,19   5,71%
  • LQ45 707   37,74   5,64%
  • ISSI 193   7,28   3,92%
  • IDX30 373   19,75   5,60%
  • IDXHIDIV20 451   19,32   4,47%
  • IDX80 101   5,64   5,89%
  • IDXV30 106   4,60   4,54%
  • IDXQ30 123   5,40   4,59%

Biden Bidik Pajak Keuntungan yang Belum Direalisasikan dari Para Miliarder AS


Kamis, 31 Maret 2022 / 00:20 WIB
Biden Bidik Pajak Keuntungan yang Belum Direalisasikan dari Para Miliarder AS

Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Noverius Laoli

Gedung Putih akan memberi rumah tangga sembilan tahun untuk membayar pajak atas pendapatan yang sebelumnya tidak direalisasi. Dengan asumsi bahwa 100% dari nilai pasar saham di perusahaan yang mereka dirikan dapat dikenakan pajak, Musk akan berutang tambahan US$ 50 miliar pajak.

Sementara Bezos akan berutang sebesar US$ 35 miliar, menurut perkiraan ekonom University of California-Berkeley Gabriel Zucman. Semua mengatakan, 10 miliarder AS teratas akan membayar setidaknya US$ 215 miliar selama 10 tahun ke depan di bawah pajak baru.

Baca Juga: Rusia dan China Memperlunak Redaksional Draft Komunike G20 Terkait Konflik Geopolitik

Pajak yang diusulkan Biden akan berlaku hanya untuk 0,01% dari rumah tangga terkaya AS dan meningkatkan pendapatan sekitar US$ 361 miliar pada tahun 2032. Gedung Putih menyatakan lebih dari setengahnya akan datang dari miliarder saja.

Seiring dengan itu, politisi dari Partai Demokrat termasuk senator Elizabeth Warren dan Ron Wyden telah mendorong pajak yang lebih keras untuk orang Amerika yang sangat kaya. Senator Demokrat Joe Manchin dan Kyrsten Sinema, yang sebelumnya menyatakan skeptis tentang pajak miliarder dan perusahaan, belum mengatakan apakah mereka akan mendukung proposal baru ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler

×