Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli
Departemen Keuangan AS mengatakan aturan tersebut hanya akan memengaruhi investasi di masa depan, bukan yang sudah ada, tetapi kemungkinan akan memerlukan pengungkapan transaksi sebelumnya.
Langkah itu dapat meningkatkan ketegangan antara dua ekonomi terbesar dunia. Kedutaan Besar China di Washington mengatakan "sangat kecewa" dengan tindakan tersebut.
Para pejabat bersikeras bahwa larangan itu ditujukan untuk mengatasi risiko keamanan nasional yang "paling serius", bukan memecah ekonomi kedua negara yang sangat saling bergantung.
Baca Juga: AS Laporkan Minat Besar dalam Pendanaan Chip Semikonduktor Senilai US$ 52 Miliar
Perintah tersebut akan melarang kesepakatan tertentu dan mengharuskan investor untuk memberi tahu pemerintah tentang rencana mereka untuk orang lain.
Departemen Keuangan AS juga mengatakan akan mengecualikan transaksi tertentu, termasuk instrumen yang berpotensi diperdagangkan secara publik dan transfer intraperusahaan dari perusahaan induk AS ke anak perusahaan.
Industri teknologi China, yang pernah menjadi magnet bagi modal ventura AS, telah mengalami penurunan drastis dalam investasi AS di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik.
Total investasi modal ventura AS di China anjlok menjadi US$ 9,7 miliar tahun lalu dari US$32,9 miliar pada tahun 2021, menurut data PitchBook. Investor modal ventura AS hanya menggelontorkan $1,2 miliar ke perusahaan rintisan teknologi China sepanjang tahun ini.
Tindakan tersebut diharapkan akan diterapkan tahun depan setelah beberapa putaran komentar publik, termasuk periode komentar awal selama 45 hari, kata seseorang yang mengetahui perintah tersebut.
Seorang juru bicara kedutaan China di Washington mengatakan Gedung Putih telah mengabaikan ekspresi keprihatinan mendalam China yang berulang kali tentang rencana tersebut.
Lebih dari 70.000 perusahaan Amerika melakukan bisnis di China, kata juru bicara itu. Pembatasan ini akan merugikan kepentingan perusahaan China dan Amerika, mengganggu kerja sama, dan mengurangi kepercayaan investor terhadap Amerika Serikat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News