Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Seorang pejabat Barat pada hari Kamis (16/2/2023) mengatakan, nasib masa depan kekuasaan Presiden Rusia Vladimir Putin menjadi kurang pasti akibat perang Ukraina. Akan tetapi, belum jelas kapan perubahan itu akan terjadi.
Melansir Reuters, berkuasa sejak 1999, Putin dilaporkan telah menghadapi ancaman penggulingan dari kekuasaan berkali-kali. Namun dia telah berhasil melewati semua krisis semacam itu.
Tetapi perang dengan jangka waktu yang lebih lama dari perkiraan di Ukraina sekali lagi memicu spekulasi bahwa banyak orang di Kremlin tidak sejalan dengannya. Dan mereka mungkin sedang menunggu waktu yang tepat untuk menggulingkan Putin.
"Orang-orang berbicara tentang suksesi dengan cara yang tidak mereka lakukan setahun yang lalu. Tapi yang tidak ada, di tempat seperti Rusia, adalah jalur yang jelas untuk berubah," kata pejabat itu kepada Reuters.
Baca Juga: Suram, Para Ahli Meramal Perang Ukraina Bakal Berlangsung Tidak Terbatas
Rusia meluncurkan apa yang disebutnya 'operasi militer khusus' di Ukraina pada 24 Februari 2022. Moskow memprediksi hasil yang cepat dalam operasi tersebut.
Akan tetapi, Kyiv menangkis serangan Rusia dengan bantuan dari negara-negara Barat, yang memastikan pasokan senjata dan amunisi yang berkelanjutan untuk mengalahkan Rusia.
Moskow mendekati peringatan pertama perang, yang telah menguras sumber daya Rusia dan menyebabkan kerugian besar dalam tenaga kerja.
Reuters memberitakan, beberapa elit Rusia khawatir perang akan berlarut-larut, menghabiskan nyawa dan sumber daya, dan harapan Putin untuk memoles reputasinya di Rusia telah pupus. Tapi dia tetap berkuasa, lima sumber senior Rusia mengatakan kepada kantor berita internasional.
Baca Juga: Putin Ucapkan Selamat Tinggal Sarkastik ke Perusahaan Asing yang Hengkang dari Rusia
Lebih lanjut, pejabat barat itu mengatakan Putin telah berada dalam lanskap politik yang jauh lebih mapan setahun yang lalu sebelum dia melancarkan perang, tetapi sekarang nasibnya menjadi tidak pasti. Namun, kata pejabat itu, sulit melihat Putin kalah dalam pemilihan presiden berikutnya pada 2024.
Pejabat itu lebih lanjut menambahkan bahwa meski banyak yang percaya pada saat perubahan konstitusional pada tahun 2020 Putin akan tetap berkuasa hingga tahun 2030-an, hal itu sekarang tampaknya tidak mungkin terjadi.
"Pada saat itu, penilaian saya sendiri adalah bahwa ada kepemimpinan politik yang akan kita miliki untuk dekade berikutnya," kata pejabat tersebut.
Dia menambahkan, "Saya pikir sekarang kurang pasti, tapi saya tidak mengatakan bahwa perubahan akan terjadi dalam waktu dekat."
Pejabat itu juga bilang bahwa waktu perubahan apa pun tidak mungkin diprediksi.
Baca Juga: Eks PM Israel Naftali Bennett: Vladimir Putin Tidak Akan Membunuh Volodymyr Zelensky
Pada Mei 2022, Kepala Intelijen Pertahanan Ukraina Kyrylo Budanov mengatakan kudeta untuk menyingkirkan Vladimir Putin sudah berlangsung di Rusia.
Dia mengatakan bahwa kekalahan Rusia di Ukraina akan menyebabkan tersingkirnya Putin.
“Ini pada akhirnya akan mengarah pada perubahan kepemimpinan di Federasi Rusia. Proses ini telah diluncurkan dan mereka bergerak ke arah itu,” kata perwira tinggi militer Ukraina itu saat berbicara dengan Sky News.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News