Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Sejak beberapa hari terakhir, beradar kabar kalau sejumlah investor besar pemegang saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo), berupaya mengganti Patrick Walujo dari posisi direktur utama.
Langkah pergantian CEO tersebut dinilai dapat mempercepat pembicaraan akuisisi GoTo oleh Grab Holdings Ltd (Grab).
Rumor tersebut menguat seiring dengan meningkatnya spekulasi investor bahwa GoTo dan Grab akan segera melakukan negosiasi.
Patrick sendiri didapuk sebagai CEO GoTo pada 2023, dikabarkan keberatan dengan rencana akuisisi GoTo oleh Grab.
Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan GoTo, RA Koesoemohadiani, menyebut bahwa rencana pelaksanaan rencana pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tidak terkait dengan rencana tindakan korporasi apapun.
"Penyelenggaraan RUPSLB merupakan bagian dari tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) dan tidak perlu menimbulkan kekhawatiran," kata Koesoemohadiani dikutip dalam Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Rabu (12/11/2025).
Baca Juga: Program MBG & 11.640 Kasus Keracunan: Panduan Pertolongan Pertama Keracunan Makanan
Menurut dia, agenda RUPSLB akan disampaikan oleh perseroan pada tanggal 25 November 2025 setelah dilakukan proses penelaahan secara menyeluruh oleh jajaran direksi, dewan komisaris, serta komite-komite terkait perseroan.
"Direktur utama, direksi, dan manajemen terus berkomitmen penuh untuk bertindak secara profesional serta mengutamakan kepentingan Perseroan dan seluruh pemangku kepentingan," jelas Koesoemohadiani.
Pemerintah turun tangan soal kabar merger GoTo Grab Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi telah membenarkan adanya rencana merger GoTo Grab, yang kini juga menjadi pembahasan dan perhatian serius dari pemerintah.
"Salah satunya," kata dia saat ditanya kebenaran isu penggabungan Grab dan GoTo, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (7/11/2025).
Dalam proses penggabungan tersebut, Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) direncanakan akan terlibat.
Baca Juga: Terbaru! 95 Pinjol Resmi OJK November 2025, Crowde Dicabut Izinnya
Prasetyo bilang, bentuk konkret dari penggabungan itu, apakah dalam skema merger atau akuisisi, masih dalam tahap pembahasan. Ia hanya memastikan bahwa keduanya akan digabung.
Sementara itu, Chief Investment Officer (CIO) Danantara Indonesia Pandu Sjahrir menyatakan akan mengikuti arahan pemerintah terkait rencana penggabungan antara GoTo dan Grab.
“Kalau soal itu (penggabungan GoTo dan Grab) kita serahkan ke perusahaan masing-masing. Pemerintah juga sudah memberikan masukan, kita pasti ikuti,” kata dia.
Pandu menegaskan Danantara akan mendengarkan arahan pemerintah sekaligus memantau proses bisnis antarperusahaan tersebut. Ia menyebut hal terpenting dari potensi konsolidasi itu adalah menjaga hubungan business-to-business (B2B) yang sehat.
Tonton: BSI Kantongi Izin Jasa Simpanan Emas
“Kita tentu mendengarkan masukan pemerintah. Tapi kita harus fokus B2B antara kedua perusahaan itu,” ujarnya.
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com berjudul "GoTo Buka Suara Tanggapi Kabar CEO-nya Didesak Mundur oleh Investor"
Selanjutnya: Skandal Epstein: Email Baru Ungkap Dugaan Keterlibatan Donald Trump
Menarik Dibaca: Bukan Sekadar Promosi, Ini Keuntungan Jadi Mitra Wonderful Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













