kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.513.000   9.000   0,60%
  • USD/IDR 15.875   60,00   0,38%
  • IDX 7.200   -45,73   -0,63%
  • KOMPAS100 1.102   -8,07   -0,73%
  • LQ45 873   -6,30   -0,72%
  • ISSI 220   -2,35   -1,06%
  • IDX30 448   -4,16   -0,92%
  • IDXHIDIV20 539   -6,56   -1,20%
  • IDX80 126   -0,89   -0,70%
  • IDXV30 132   -4,54   -3,33%
  • IDXQ30 148   -1,52   -1,02%

Beijing laporkan kasus COVID-19 pertama, setelah 70 hari tanpa infeksi


Rabu, 20 Oktober 2021 / 23:05 WIB
Beijing laporkan kasus COVID-19 pertama, setelah 70 hari tanpa infeksi

Sumber: Global Times | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Ibu kota China pada Selasa (19/10) mencatat kasus COVID-19 yang ditularkan secara lokal. Infeksi anyar ini memecahkan rekor Beijing yang tidak ada kasus komunitas selama 70 hari lebih.

Mengutip Global Times, dua jalan di Distrik Fengtai Beijing berada dalam kebijakan lockdown. Orang-orang dari luar disarankan untuk tidak mengunjungi dua jalan tersebut. 

Pemerintah Distrik Fengtai mengatakan pada konferensi pers Selasa, mereka akan meningkatkan frekuensi desinfeksi di tempat-tempat umum, membatasi jumlah pengunjung di tempat-tempat dalam ruangan dan waktu buka restoran.

Fengtai telah melacak 258 kontak dekat dari kasus COVID-19 terkonfirmasi. Dan, sebuah universitas yang memiliki kontak dengan satu kontak dekat ditutup selama seminggu. Semua dosen, staf, dan mahasiswa telah dites COVID-19.

Baca Juga: COVID-19 kembali mengamuk, Singapura catat rekor baru kasus harian tertinggi

Kasus COVID-19 di Beijing terkait klaster grup tur wisata yang semua pesertanya manula dari Shanghai. Kluster ini menyebarkan virus corona ke tujuh wilayah dan kota, termasuk kota-kota di Mongolia Dalam dan ibu kota Provinsi Shaanxi.

Ada tujuh peserta tur yang positif COVID-19. Selama tur, mereka melakukan perjalanan wisata di Provinsi Gansu, Mongolia Dalam, dan Shaanxi sejak 9 hingga 15 Oktober lalu.

Berawal dari kasus impor

Kota Ejin Banner pada Selasa melaporkan lima kasus COVID-19 dan Kota Erenhot mengonfirmasikan dua infeksi, menurut Komisi Kesehatan Mongolia Dalam.

Sejak Senin (19/10), Ejin Banner membatasi pergerakan masuk dan keluar kota serta menutup Pelabuhan Ceke, pelabuhan terbesar ketiga di Mongolia Dalam. 

Baca Juga: Laporan Covid-19 mingguan WHO: Kasus baru turun 4%, kematian turun 2%

"Pembatasan berlangsung sementara selama 48 jam," kata pejabat Mongolia Dalam pada konferensi pers Selasa, seperti dikutip Global Times.

Wang Guangfa, ahli pernapasan di Rumah Sakit Pertama Universitas Peking, mengatakan kepada Global Times, sumber infeksi terbaru kemungkinan diimpor dari luar negeri.

"Tetapi, bagaimana tepatnya virus (kali ini) datang ke China, dari mana asalnya, dan kota mana di China yang pertama kali tertular virus, tetap tidak diketahui," ujar Wang.

Sebelum wabah baru ini, beberapa kota perbatasan China termasuk Khorgas, kota pelabuhan di Daerah Otonomi Uygur Xinjiang yang berbatasan dengan Kazakhstan, telah melaporkan kasus COVID-19 sejak awal Oktober.

Selanjutnya: Gagal mengatasi Covid-19, presiden Brasil dituduh atas pembunuhan dan genosida

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

×