kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.345   -86,00   -0,52%
  • IDX 7.176   33,04   0,46%
  • KOMPAS100 1.046   5,36   0,51%
  • LQ45 815   3,33   0,41%
  • ISSI 225   1,63   0,73%
  • IDX30 426   2,21   0,52%
  • IDXHIDIV20 506   2,13   0,42%
  • IDX80 118   0,62   0,53%
  • IDXV30 120   1,06   0,89%
  • IDXQ30 140   0,59   0,42%

Begini penjelasan WHO soal asal usul corona yang memicu kemarahan


Rabu, 10 Februari 2021 / 15:01 WIB
Begini penjelasan WHO soal asal usul corona yang memicu kemarahan

Sumber: The Sun | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Dan tak lama setelah penyebaran penyakit, pejabat di China memberlakukan larangan nasional atas pembelian dan penjualan hewan liar di pasar, restoran, dan tempat pengecer lainnya.

Kondisi sempit dan tidak sehat dengan banyak spesies yang saling berjejalan di pasar basah diyakini memicu mutasi virus yang cepat saat mereka melompat dari hewan ke hewan sebelum akhirnya menginfeksi manusia.

The Sun memberitakan, WHO sekali lagi telah membalikkan teori tersebut, karena WHO menilai Pasar Makanan Laut Huanan mungkin bukan titik nol Covid.

Profesor Liang Wennian, pemimpin tim China, mengesampingkan pasar sebagai sumber asal virus karena dia menilai Covid berasal dari tempat lain selain Wuhan.

Para ahli menambahkan bahwa mereka "tidak tahu" peran pasti dari Pasar Makanan Laut Huanan Wuhan terkait asal mula virus, karena para pejabat juga menemukan kasus Covid awal di antara orang-orang yang tidak memiliki hubungan dengan pasar.

Kelelawar asing juga sedang diselidiki sebagai kemungkinan asal usul Covid. Profesor Liang mengatakan, tidak ada kelelawar di alam liar di China yang ditemukan membawa virus yang mungkin telah bermutasi menjadi Covid-19.

Baca Juga: Kekurangan pasokan, Uni Eropa terbuka terhadap vaksin COVID-19 mana pun

Tim yakin virus itu berasal dari hewan - kemungkinan kelelawar atau trenggiling - tetapi inang perantara yang memungkinkannya melompat ke manusia "belum diidentifikasi".

Marion Koopmans, ahli virologi Belanda dalam tim tersebut, mengatakan beberapa hewan di pasar rentan atau diduga rentan terhadap virus tersebut, termasuk kelinci dan tikus bambu.

Baca Juga: Datangi lab Wuhan, tim WHO bahas teori konspirasi kebocoran virus dari laboratorium



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

×