Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Sejumlah keadaan unik membantu penghapusan cacar, sebagian besarnya melalui perkembangan vaksin yang memotong penyebaran virus cacar.
Sayangnya, vaksin-vaksin Covid-19 yang telah dikembangkan sejauh ini belum bisa memberikan efek sama.
"Vaksin-vaksin yang kita miliki saat ini, dalam beberapa keadaan, tidak mencegah penularan. Mereka hanya mengubah infeksi dan membuat penyakitnya lebih tak berbahaya. Orang-orang yang sudah divaksin masih dapat menularkan virus ini ke orang lain," kata David Heyman, Profesor Epidemiologi dan Penyakit Menular di London School of Health and Tropical Medicine.
Paul Hunter, Professor of Medicine di University of East Anglia, Inggris, menganalisis lebih lanjut. Dia meyakini vaksin-vaksin yang ada sekarang tidak akan mencegah kita terinfeksi Covid-19 di masa depan.
"Covid tidak akan pernah hilang," dia mengantisipasi. "Tidak dapat dihindari, kita akan tertular Covid beberapa kali dalam hidup, terlepas dari apakah kita sudah divaksin atau belum."
Baca Juga: Sudah masuk ke Indonesia, ini gejala dan cara mengatasi jamur hitam India
Jadi, apa yang akan terjadi pada virus corona?
Profesor Heymann adalah satu dari banyak ahli yang meyakini Covid-19 akan menjadi penyakit endemik, artinya virus akan terus menyebar di sejumlah tempat dan populasi dunia untuk bertahun-tahun ke depan. Ini bukan hal baru.
Virus flu dan empat jenis virus corona lain yang menyebabkan flu biasa, misalnya, juga endemik. WHO memperkirakan sekitar 290.000 hingga 650.000 orang di seluruh dunia meninggal dunia karena penyakit yang terkait dengan flu setiap tahun.
Tetapi penyakit-penyakit ini sudah bisa ditangani, dengan korban kematian yang bisa dikalkulasi. Para ilmuwan menduga - dan para politisi berharap - Covid-19 akan serupa.