Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Kita semua pasti bertanya-tanya, apakah pandemi ini akan berakhir?
Covid-19 telah menginfeksi lebih dari 180 juta orang dan menyebabkan empat juta kematian secara global setelah diumumkan sebagai pandemi oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Ada harapan besar vaksinasi bisa mengubah dunia menjadi normal seperti sedia kala, melonggarkan segala pembatasan yang telah membentuk kehidupan kita selama 16 bulan belakangan.
Para ilmuwan, di sisi lain, semakin yakin bahwa virus corona tidak akan hilang dalam waktu dekat.
Pada Januari, sebuah jurnal ilmiah yang dipublikasikan oleh Nature bertanya kepada 100 orang imunolog, virolog, dan pakar kesehatan dari seluruh dunia apakah Sars-Cov-2 bisa dimusnahkan. Nyaris 90 persen dari responden menjawab 'tidak'.
Baca Juga: Infeksi melonjak, China laporkan kasus COVID-19 tertinggi sejak akhir Januari
Ada bukti, kata mereka, bahwa virus corona akan menjadi endemi dan akan terus bersirkulasi di sejumlah tempat di dunia. Ini bukan hal tak biasa menyangkut perjuangan manusia melawan penyakit, namun virus corona terbukti telah membuat tantangan tersendiri bagi kita.
Jadi, bagaimana para ilmuwan memprediksi kehidupan manusia dengan Covid di tahun-tahun mendatang? Mengapa kita tak bisa segera menyingkirkan Covid-19?
Menghapuskan penyakit menular bukan sesuatu yang biasa dilakukan setiap hari. Sama sekali tidak. Faktanya, hingga hari ini WHO mengumumkan hanya dua penyakit yang disebarkan virus telah dihapuskan secara resmi, cacar dan sampar sapi.
Dan hanya cacar - penyakit kuno yang telah menyebar sebagai epidemi sepanjang sejarah manusia dan menyebabkan nyaris 500 juta kematian di abad ke-20 hingga penghapusannya pada 1980-an - yang mirip dengan Covid-19 dalam hal penyebaran geografis.
Baca Juga: Setelah sembuh dari infeksi virus corona, kapan boleh vaksinasi Covid-19?