Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
Senada dengan Bank Mandiri, BNI juga melihat permintaan terhadap kredit konstruksi pada tahun ini akan tetap tinggi mengingat kebutuhan pembangunan insfratruktur harus tetap berjalan.
"Sektor konstruksi merupakan salah satu sektor yang menjadi kontributor terpenting dalam perekonomian nasional dan masuk dalam top 4 sektor yang menyumbang PDB terbesar," kata Mucharom Sekretaris Perusahaan BNI.
Sedangkan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mencatatkan penurunan kredit konstruksi tahun lalu. Outstanding kredit konstruksi bank ini tercatat Rp 26,87 triliun atau turun 9,56% YoY.
Baca Juga: Diminta Erick Thohir kembali ke khitah, ini kata empat anggota bank BUMN
Namun, BTN melihat prospek kredit konstruksi tahun ini akan membaik. Perseroan melihat bahwa konstruksi perumahan terutama untuk proyek rumah tapak sudah mulai berjalan sehingga sudah mulai melakukan penarikan kredit.
Jika konstruksi ini terus berjalan maka perseroan melihat akan berdampak dalam mendorong penyaluran Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) juga.
Hirwandi Gafar Direktur Consumer and Commercial Lending BTN mengatakan, perseroan tahun ini menargetkan menyalurkan kredit konstruksi sekitar Rp 15 triliun -Rp 20 triliun.
"Pengembang telah lanjutkan pengembangan karena pasar properti sudah dalam tren membaik dari Juni 2020 sampai Desember 2020. Tren itu akan berlanjut di 2021," pungkasnya.
Selanjutnya: Bank Bumi Arta mau diakuisisi Sea Group? Simak profilnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News