kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bankir Tancap Gas Penyaluran Kredit ke Industri CPO di Tahun Ini, Apa Alasannya?


Rabu, 11 Januari 2023 / 08:15 WIB
Bankir Tancap Gas Penyaluran Kredit ke Industri CPO di Tahun Ini, Apa Alasannya?

Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto

Baca Juga: Penghujung 2022 Perbankan Khawatir dengan Tren DPK Melambat dan Yield Naik

Adapun, dalam mendukung pertumbuhan kredit ke sektor ini, Bank Mandiri telah mempertajam penerapan bisnis berbasis ramah lingkungan antara lain melalui adopsi ketentuan sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) maupun Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) sebagai persyaratan mutlak calon debitur.

Ia menyatakan RSPO sendiri adalah organisasi Internasional yang dibentuk berdasarkan inisiatif dari Multi Stakeholder untuk memastikan kepatuhan terhadap prinsip dan kriteria tertentu yang diadopsi dari MDGs dalam melakukan proses produksi dan menggunakan minyak kelapa sawit secara berkelanjutan.

"Hal Ini dilakukan guna mendukung gerakan Pemerintah Indonesia dan regulator dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan keberlanjutan industri," tambahnya.

Direktur Wholesale Banking Bank Permata Darwin Wibowo menyatakan, prospek kredit ke sektor CPO masih cukup baik. Ia menyebut penyaluran kredit ke sektor sawit dan turunannya cukup terjadi dengan baik hingga saat ini.

Adapun Direktur BCA Syariah Pranata memandang penyaluran pembiayaan ke sektor sawit masih potensial di 2023. Sebab masih tingginya kebutuhan CPO dari luar maupun dalam negeri untuk pengembangan produksi bahan bakar terbarukan.

Ia menyatakan BCA Syariah masih akan fokus dalam penyaluran pembiayaan kepada sektor-sektor potensial di 2023. Mulai dari industri perkebunan, pengolahan, perdagangan, kegiatan usaha berkelanjutan (KUB), hingga UMKM.

“Penyaluran pembiayaan itu dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian untuk mendukung pertumbuhan pembiayaan di tahun 2023 yang ditargetkan tumbuh di kisaran 10% hingga 11%,” katanya kepada KONTAN pada Selasa (10/1).

Ia menyatakan penyaluran pembiayaan hijau ke perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan telah dilakukan BCA Syariah. Ini dilakukan dengan skema pembiayaan inti plasma kepada petani sawit sebagai upaya untuk mendukung pembiayaan inklusif ke segmen UMKM.

“Tahun 2022, pembiayaan inklusif mencapai 22.85% dari total portofolio pembiayaan,” tambahnya.

Baca Juga: Penyaluran Kredit Perbankan ke Industri CPO Tembus Rp 374 Triliun di Kuartal III 2022

Berdasarkan data OJK Adapun porsi penyaluran kredit komoditas CPO oleh perbankan didominasi oleh kelompok bank KBMI 4 khususnya pada bank BUMN yaitu sebesar 60,12% atau secara nominal mencapai Rp224,89 triliun. Kemudian pada bank BUSN (domestik) dengan porsi 14,28% atau sebesar Rp 53,40 triliun.

“Besarnya porsi penyaluran kredit oleh kelompok BUMN tersebut sejalan dengan komitmen pemerintah melalui Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) yang siap untuk mendukung penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di sektor pertanian khususnya pada delapan klaster,” tambah laporan itu.



TERBARU

×