kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.930.000   20.000   1,05%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Bank-bank besar toreh kinerja ciamik pada semester I 2021, siapa jadi jawaranya?


Sabtu, 31 Juli 2021 / 09:00 WIB
Bank-bank besar toreh kinerja ciamik pada semester I 2021, siapa jadi jawaranya?

Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

Net Interest Margin (NIM) Bank Mandiri meningkat jadi 5,05% dari posisi 4,93% pada Juni 2020 seiring dengan penurunan CoF bank only dari 2,5% menjadi 1,7%. Penurunan biaya dana itu karena perseroan mampu menjaga tren pertumbuhan dana murah. 

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) menjadi salah satu penyumbang pertumbuhan kinerja Bank Mandiri. Anak usahanya itu meraup pertumbuhan laba bersih 34,3% YoY.

Hery Gunardi Direktur Utama BSI mengatakan, profitabilitas sukses tumbuh karena BSI sudah beradaptasi setelah mempelajari kondisi pandemi yang berlangsung lebih dari selama satu setengah tahun terakhir.

"Kami melakukan cost efisiensi dan juga bisa menjalankan bisnis tanpa ketemu nasabah lewat layanan digital. Faktor kedua yang mendorong profitabilitas ini karena kami sudah melakukan pencadangan sangat besar tahun lalu sehingga tekanan untuk melakukan pencadangan tahun ini tidak sebesar tahun 2020," katanya dalam konferensi pers, Jumat (30/7).

Bank Mandiri melihat Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) akan berdampak pada daya beli masyarakat. Namun, perseroan masih optimistis bisa mencapai rencana bisnis bank (RBB) yang sudah ditetapkan tahun ini.

Darmawan Junaidi, Direktur Utama Bank Mandiri mengatakan, optimisme tersebut setelah berkaca dari capaian semester I.  Dalam menyalurkan kredit, perseroan akan selektif dengan memasukkan ke sektor-sektor potensial. BSI juga tidak merevisi RBB tahun dan optimis bisa mencapai target laba bersih sebesar sekitar Rp 2,9 triliun- Rp 3 triliun.

Sementara PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) mencatatkan pertumbuhan laba bersih 22,2% YoY. Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M Siahaan mengatakan, pertumbuhan itu didorong oleh

kenaikan pendapatan operasional sebesar 8,7% yoy, serta stabilnya biaya operasional  sehingga cost to income ratio (CIR) turun 45,1%.  “Walau kinerja menggembirakan pada semester I , kami optimistis dengan tetap berhati-hati di tengah meningkatnya kembali wabah Covid-19,”  ujarnya.



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

×