kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bakamla curiga kapal survei China memiliki niat negatif


Rabu, 03 Februari 2021 / 10:06 WIB
Bakamla curiga kapal survei China memiliki niat negatif
ILUSTRASI. Bakamla Indonesia memiliki kecurigaan terhadap kapal survei China, Xiang Yang Hong 03. TRIBUNNEWS.COM/HUMAS BAKAMLA

Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Keamanan Laut (Bakamla) Indonesia memiliki kecurigaan terhadap niatan kapal survei China, Xiang Yang Hong 03. Bakamla mengetahui, kapal asing tersebut sempat mengoperasikan peralatan sensor bawah air sebelum petugas berhasil mengintersep di perairan Selat Sunda pada Rabu (13/1/2021). 

Kecurigaan Bakamla berawal dari turunnya kecepatan ideal kapal dari 10 sampai 11 knot menjadi 6 hingga 8 knot. Terlebih, Xiang Yang Hong 03 juga diketahui tiga kali mematikan Automatic Identification System (AIS). 

"Jadi kalau kecepatan 6 sampai 8 (knot) itu adalah optimum sonar speed. Jadi kecepatan yang ideal untuk mengoperasikan peralatan sensor bawah air," ujar Kepala Bakamla Laksdya TNI Aan Kurnia dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi I DPR RI, Selasa (2/2/2021). 

"Ini bisa saja ketika dia mematikan AIS, mengoperasikan ini (sensor bawah air)," imbuh Aan. 

Baca Juga: Bakamla serahkan kapal tanker Indonesia pembawa solar ilegal ke Polairud Polda Sumsel

Aan yang notabene merupakann prajurit TNI Angkatan Laut (AL) dengan spesialisasi peperangan antiselam mengetahui betul bagaimana sebuah kapal bisa mengoperasikan sensor bawah air. Apalagi, Xiang Yang Hong 03 juga sempat mematikan AIS. 

Dengan dimatikannya AIS, Aan menduga kapal survei tersebut sudah mempunyai niat 'negatif' ketika memasuki perairan Indonesia. 

"Karena mematikan AIS yang jelas dia ada niat dalam tanda kutip negatif," katanya. 

Baca Juga: Sepanjang 2020, ada 692 ABK Indonesia mengalami masalah di kapal perikanan China



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×