Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari
Sementara itu, Government & Public Relation Manager Pertamina Geothermal Energy Sentot Yulianugroho menuturkan, untuk tahun ini pihaknya bakal berfokus pada pengoperasian dan pemeliharaan aset eksisting.
Selain itu, PGE juga tengah melakukan tahapan persiapan pembangunan PLTP Lumut Balai Unit 2 di Sumatra Selatan.
"(Juga) joint study pengembangan panas bumi secara terpisah dengan PLN GG dan Medco di Wilayah Kerja PGE, Wilayah Kerja PLN dan Wilayah Kerja Medco serta inisiasi pemanfaatan langsung panas bumi," kata Sentot kepada Kontan.co.id, hari ini.
Hingga saat ini PGE tercatat mengelola 1.877 MW kapasitas terpasang yang terdiri dari 672 MW pengoperasian sendiri dan 1.205 MW Joint Operation Contract (JOC).
Baca Juga: Ini 3 proyek PLTP yang digarap PLN Gas & Geothermal tahun 2021
Sementara itu, PLN Geothermal saat ini tercatat mengelola kapasitas sekitar 454,5 MW yang terdiri dari 12,5 MW yang telah beroperasi yakni PLTP Ulumbu (10 MW) dan PLTP Mataloko (2,5 MW). Kemudian 230 MW dalam tahapan rencana eksplorasi dan 212 MW untuk eksplorasi yang sedang berjalan.
Merujuk data yang diperoleh Kontan, per 2020 lalu Geo Dipa tercatat memperoleh pendapatan sebesar Rp 879 miliar dan laba bersih Rp 191 miliar. Aset Geo Dipa pada tahun lalu tercatat sebesar Rp 4,75 triliun.
Sementara itu, per 2019 PGE membukukan pendapatan sebesar Rp 9,336 miliar dan laba bersih Rp 1,338 miliar dengan aset mencapai Rp 35,98 triliun.
Adapun, total aset PLN GG per 2019 tercatat sebesar Rp 16,4 triliun.
Selanjutnya: PLN-Pertamina siap bentuk holding BUMN panas bumi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News