kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.858   20,00   0,13%
  • IDX 7.307   111,15   1,54%
  • KOMPAS100 1.123   18,13   1,64%
  • LQ45 894   17,24   1,97%
  • ISSI 223   1,96   0,89%
  • IDX30 458   9,45   2,11%
  • IDXHIDIV20 552   12,19   2,26%
  • IDX80 129   1,96   1,54%
  • IDXV30 137   2,47   1,84%
  • IDXQ30 152   3,27   2,19%

Bakal dibentuk holding, begini strategi pengembangan panas bumi dari tiga BUMN


Rabu, 24 Februari 2021 / 08:35 WIB
Bakal dibentuk holding, begini strategi pengembangan panas bumi dari tiga BUMN

Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sedang mengkaji rencana pembentukan holding panas bumi yang berisi tiga BUMN yang bergerak di sektor tersebut.

Ketiga BUMN yang dijajaki untuk dilebur adalah PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), PT Geo Dipa Energi (Persero), dan PT PLN Geothermal.

Direktur Utama Geo Dipa Riki F. Ibrahim mengungkapkan, saat ini perusahaan berfokus pada pengembangan Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) eksisting yang dimiliki di Dieng dan Patuha.

"Penambahan kapasitas pada WKP yang telah dimiliki dan telah memiliki kepastian pembeli listrik dan komitmen pendanaan," kata dia kepada Kontan.co.id, Selasa (23/2).

Adapun, sejumlah proyek tersebut meliputi proyek small scale 10 MW Dieng, Proyek 2X55 MW Dieng Unit-2, dan Patuha Unit-2 serta pengeboran pemerintah di Waesano, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca Juga: Analis: Holding panas bumi BUMN dinilai potensial masuk bursa saham

Geo Dipa sendiri saat ini tercatat memiliki WKP dengan total kapasitas 1.085 MW.

Riki melanjutkan, sejumlah eksplorasi lanjutan juga akan dilakukan Geo Dipa antara lain prospek area Candradimuka Dieng, Cimanggu Patuha, Candi Umbul Telomoyo dan Arjuno Wilerang.

Saat ini ada sejumlah kegiatan eksplorasi dimana Geo Dipa terlibat sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan untuk kegiatan eksplorasi penugasan di Waesano (NTT), Jailolo (Maluku Utara), Nage (NTT) dan Bittuang (Sulawesi Selatan). Potensi dari kegiatan eksplorasi sejumlah wilayah ini mencapai 144 MW.

"Ini merupakan langkah percepatan dan penurunan resiko explorasi panas bumi agar setelah itu dapat diharapkan memberikan harga energi listrik yang terjangkau dan berkeadilan," sambung Riki.

Adapun, hasil eksplorasi dari kegiatan pengeboran ini nantinya akan ditenderkan oleh pemerintah kepada IPP panas bumi.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×