kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.904   26,00   0,16%
  • IDX 7.211   70,15   0,98%
  • KOMPAS100 1.108   13,11   1,20%
  • LQ45 880   13,40   1,55%
  • ISSI 221   1,38   0,63%
  • IDX30 450   7,23   1,63%
  • IDXHIDIV20 541   6,43   1,20%
  • IDX80 127   1,62   1,29%
  • IDXV30 135   0,66   0,50%
  • IDXQ30 149   1,87   1,27%

Amerika Segera Ucapkan Selamat Tinggal kepada Panda-Panda China


Selasa, 07 November 2023 / 11:22 WIB
Amerika Segera Ucapkan Selamat Tinggal kepada Panda-Panda China
ILUSTRASI. Kebun Binatang AS pada bulan lalu mengumumkan bahwa ketiga panda mereka akan kembali ke China pada 15 November 2023.

Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Kebun Binatang Nasional AS pada bulan lalu mengumumkan bahwa ketiga panda mereka akan kembali ke China pada 15 November 2023, lebih awal dari perkiraan.

Ketiga panda tersebut adalah Mei Xiang, Tian Tian dan anak panda jantan mereka yang berusia 3 tahun, Xiao Qi Ji.

Mengutip NBC News, para penggemar panda berbondong-bondong mengucapkan selamat tinggal kepada beruang hitam-putih, yang telah lama menjadi salah satu atraksi utama kebun binatang.

“Ini mungkin akan memakan waktu lama, mungkin terakhir kali saya melihat panda di penangkaran. Jadi ini cukup membuat frustrasi dan juga sedikit menyedihkan,” kata Ryan Nickol, yang telah melakukan perjalanan dari Pennsylvania untuk melihat panda beberapa kali dalam beberapa minggu terakhir, mengatakan kepada NBC News.

Kepergian mereka menjadikan Zoo Atlanta sebagai satu-satunya kebun binatang di AS yang memiliki program panda raksasa. Namun perjanjian pinjaman untuk empat ekor panda di kebun binatang tersebut akan berakhir tahun depan.

Sehingga, hal ini meningkatkan kemungkinan bahwa tidak akan ada lagi panda di AS untuk pertama kalinya sejak tahun 1972.

AS bukan satu-satunya negara yang menghadapi kehilangan hewan kesayangannya, yang telah lama diberikan oleh China kepada negara-negara lain dalam apa yang disebut “diplomasi panda”. 

Baca Juga: Panda-Panda Raksasa di Seluruh Dunia akan Kembali Pulang ke China

Sepasang panda satu-satunya di Inggris juga akan dikembalikan ke China dari Kebun Binatang Edinburgh pada akhir tahun ini.

Sementara, Australia dan China sedang merundingkan perpanjangan perjanjian pinjaman untuk dua ekor panda di Kebun Binatang Adelaide yang akan berakhir tahun depan.

Tergantung pada apa yang terjadi, ketiga negara tersebut bisa saja tidak lagi memiliki panda pada tahun 2024.

Eksodus panda ke kampung halamannya terjadi ketika AS dan sekutunya berselisih dengan China mengenai sejumlah masalah termasuk perdagangan, teknologi, status Taiwan, dan sikap China terhadap perang di Timur Tengah dan Ukraina. 

Baik AS maupun China telah menyatakan minatnya untuk meningkatkan hubungan kedua negara. Sementara, Presiden AS Joe Biden serta Presiden China Xi Jinping diperkirakan akan bertemu di San Francisco pada bulan ini. Hal tersebut akan menjadi interaksi pertama mereka dalam setahun terakhir.

Baca Juga: Pengamat: Joe Biden harus tanggapi Kim Jong Un dengan serius

Penjaga hewan dan kurator di Kebun Binatang Nasional telah mempersiapkan panda untuk perjalanan 20 jam dengan melatih mereka di kandang.

“Panda-panda sangat menyukai kandangnya,” kata penjaga hewan Mariel Lally, yang ikut bepergian bersama mereka dengan penerbangan sewaan FedEx. “Beberapa panda, seperti Mei Xiang, sebenarnya tidak ingin meninggalkan kandangnya.”

“Kami harus menyuap mereka dengan makanan agar mereka bisa keluar dari situasi tersebut,” tambahnya.

Panda diperkirakan menghabiskan sebagian besar waktu penerbangannya untuk tidur dan makan. Pihak kebun binatang berencana membawa sekitar 200 pon bambu untuk penerbangan tersebut, selain makanan lain seperti apel, wortel, dan ubi jalar.

Mei Xiang dan Tian Tian tiba di Kebun Binatang Nasional pada tahun 2000 berdasarkan perjanjian 10 tahun yang telah diperbarui tiga kali sejak tahun 2010. Xiao Qi Ji, yang namanya berarti “keajaiban kecil”, lahir pada tahun 2020 sebagai hasil inseminasi buatan.

Upaya untuk memperbarui perjanjian panda di kebun binatang, yang berakhir pada 7 Desember, tidak berhasil.

Laurie Thompson, asisten kurator panda raksasa di kebun binatang, mengatakan kembalinya ketiganya ke China akan sulit bagi penjaga yang menjaga mereka lebih sering daripada mereka menjaga keluarganya sendiri.

Baca Juga: Sinyal Kim Jong Un kepada Joe Biden: Korut menanti langkah Anda, Tuan Presiden

“Agak menyedihkan tidak adanya mereka di sini,” katanya.

Menurut Washington Post, penarikan panda-panda dari seluruh dunia memiliki alasan tersendiri.

“Ini mungkin cara Beijing memberi isyarat kepada Barat bahwa mereka mungkin tidak senang dengan apa yang terjadi,” jelas Chee Meng Tan, seorang profesor di Universitas Nottingham di Malaysia yang mempelajari “diplomasi panda,” mengatakan kepada Washington Post. 

Menurut Tan, Beijing semakin frustrasi dengan memburuknya hubungan antara China dan Barat dalam beberapa tahun terakhir.  

“Ini mungkin salah satu cara untuk memberitahukan hal itu kepada orang-orang. ‘Anda tidak memperlakukan kami dengan baik, jadi mungkin kami akan menarik keluar panda-panda kami,’” tambahnya.

Simbol persahabatan

Menurut Diplo, sebuah organisasi non-pemerintah Swiss-Malta yang berpusat pada tata kelola internet dan kebijakan digital, panda adalah salah satu simbol unik China yang paling dikenal, dan merupakan sumber “soft power”. 

Diplomasi panda mengacu pada praktik pemberian atau peminjaman panda raksasa oleh pemerintah Tiongkok ke negara lain sebagai simbol persahabatan, niat baik, atau untuk memperkuat hubungan diplomatik. 

Beruang hitam dan putih terkadang digambarkan sebagai duta paling lucu di dunia. Data Diplo menunjukkan, praktik ini sudah ada sejak Dinasti Tang abad ketujuh, namun menjadi sangat menonjol pada abad ke-20 dan ke-21. 

Diperkirakan ada 1.900 panda di alam liar dan sekitar 600 di kebun binatang dan pusat penangkaran. China telah menawarkan panda sebagai hadiah diplomatik kepada Amerika Serikat, Jepang, Inggris, Prancis, Jerman, dan negara-negara lain. 

Setelah adanya perubahan kebijakan pada tahun 1984, panda-panda tersebut disewakan dan bukan diberikan sebagai hadiah, sering kali disertai dengan biaya yang besar serta serangkaian syarat dan ketentuan.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×