kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

WHO sangat khawatir dengan Long COVID-19, ini gejala umumnya


Kamis, 05 Agustus 2021 / 23:05 WIB
WHO sangat khawatir dengan Long COVID-19, ini gejala umumnya

Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Dengan hampir 200 juta orang mengidap COVID-19, WHO mengatakan pada Rabu (4 Agustus), sangat prihatin dengan jumlah tak diketahui yang masih menderita COVID-19 berkepanjangan atawa Long COVID-19.

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mendesak orang-orang yang berjuang dengan dampak setelah negatif dari COVID-19, meskipun telah pulih dari fase akut, untuk mencari bantuan medis.

Long COVID-19 menjadi salah satu aspek pandemi yang paling misterius.

"Sindrom pasca-COVID ini, atau Long COVID, adalah sesuatu yang sangat dikhawatirkan oleh WHO," kata Maria Van Kerkhove, Pemimpin Teknis COVID-19 di WHO, mengatakan pada konferensi pers.

"WHO memastikan, kami memiliki pengakuan atas ini (Long COVID-19), karena ini nyata," ujar dia, seperti dikutip Channel News Asia.

Baca Juga: WHO serukan moratorium booster vaksin COVID-19, ini alasannya

Ada 200 gejala Long Covid

Menurut Van Kerkhove, tentang mereka yang terinfeksi SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan penyakit COVID-19, "banyak yang menderita efek jangka panjang".

"Kami tidak tahu berapa lama efek ini bertahan dan kami bahkan sedang mengerjakan definisi kasus untuk lebih memahami dan menggambarkan apa sindrom pasca-COVID ini," ungkap Van Kerkhove.

Dia menyebutkan, WHO sedang bekerja untuk memiliki program rehabilitasi yang lebih baik untuk penderita Long COVID-19. 

Ditambah, penelitian yang lebih luas untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang sindrom ini dan bagaimana hal itu bisa dikelola.

Baca Juga: Peringatan WHO: Minggu ini, kasus COVID-19 global bisa melebihi 200 juta



TERBARU

×