Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
“Namun masih banyak pertanyaan yang tersisa tentang durasi perlindungan, dampak pada penyakit parah, dampak pada sub-populasi yang berbeda terutama orang tua, serta kejadian buruk yang terjadi setelah periode waktu tertentu,” kata Swaminathan seperti dikutip Reuters.
Swaminathan menambahkan, uji klinis harus terus mengumpulkan lebih banyak data. Dia menambahkan bahwa lebih banyak hasil diharapkan dalam beberapa minggu mendatang dari uji coba vaksin lainnya.
“Kami melihat setidaknya paruh pertama tahun ini sebagai periode dengan dosis yang sangat terbatas. Suplai akan dibatasi, ada kesepakatan bilateral yang telah dilakukan banyak perusahaan, banyak sekali dosis yang sudah dipesan oleh beberapa negara,” kata Swaminathan.
Baca Juga: Negara-negara di Asia-Pasifik catat rekor kasus virus corona, termasuk Indonesia
Moderna adalah vaksin dua dosis dan cara pengirimannya, serta penyimpanannya, juga menjadi pertimbangan penting, kata Kate O'Brien, direktur departemen imunisasi WHO.
“Kami akan sangat hati-hati melihat kemudahan di mana berbagai vaksin dapat diberikan dan tentunya tentang jumlah dosis yang diperlukan,” katanya.
Selanjutnya: Putus asa soal vaksin Covid-19, ini yang dilakukan Korea Utara
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News