kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.940.000   8.000   0,41%
  • USD/IDR 16.374   56,00   0,34%
  • IDX 7.926   20,11   0,25%
  • KOMPAS100 1.106   -3,43   -0,31%
  • LQ45 812   -5,68   -0,69%
  • ISSI 267   0,99   0,37%
  • IDX30 421   -2,84   -0,67%
  • IDXHIDIV20 489   -2,83   -0,58%
  • IDX80 123   -0,73   -0,60%
  • IDXV30 132   -0,84   -0,64%
  • IDXQ30 136   -1,21   -0,88%

Wabah Terburuk sejak Wuhan, Xi Jinping Minta Pembersihan Covid-19 Sesegera Mungkin


Jumat, 18 Maret 2022 / 13:53 WIB
Wabah Terburuk sejak Wuhan, Xi Jinping Minta Pembersihan Covid-19 Sesegera Mungkin
ILUSTRASI. Warga melakukan tes Covid-19 di Shanghai, China, Rabu (16/3/2022). Presiden China Xi Jinping memerintahkan tindakan pencegahan Covid-19 yang lebih efektif. cnsphoto via REUTERS.

Sumber: Channel News Asia,Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

Meski begitu, melansir Channel News Asia, Shenzhen mulai melonggarkan tindakan penguncian. Kota berpenduduk 17,5 juta jiwa itu di bawah penguncian penuh sejak Minggu (13/7).

Seiring sejumlah pelonggaran, Shenzhen mengizinkan operasi pabrik dan transportasi umum di empat distrik dan zona ekonomi khusus, Pemerintah Kota Shenzhen mengatakan pada Kamis (17/3) malam.

Langkah-langkah baru di Shenzhen untuk menyeimbangkan "pencegahan dan pengendalian epidemi dengan pembangunan ekonomi dan sosial", menurut pemberitahuan dari Satgas Penanganan Covid-19 Shenzhen.

Pemberitahuan itu menambahkan, situasi epidemi Shenzhen "tetap parah, tetapi umumnya bisa  dikendalikan". Dan, kota itu telah menyelesaikan dua putaran pengujian massal Covid-19 pada penduduknya.

Sementara delapan pejabat Shenzhen telah diberhentikan sejauh ini karena dianggap lalai menangani wabah tersebut, pemberitahuan pada Jumat (18/3) di akun Weibo resmi Pemerintah Kota Shenzhen mengungkapkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

×