Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Pemerintah Korea Selatan saat ini sedang bersusah payah menahan laju infeksi virus corona baru di dalam penjara Seoul, yang jumlahnya sudah mencapai ratusan kasus.
Reuters melaporkan, sebuah penjara di Tenggara Seoul memiliki 771 narapidana dan 21 staf yang terinfeksi, atau total sebanyak 792 kasus dalam satu lokasi.
Selasa (29/12) malam, Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) mengumumkan tambahan 1.050 kasus baru dalam satu hari secara nasional. Sehingga, total kasus menjadi 59.773 dan jumlah kematian menjadi 879.
Menteri Kehakiman Choo Mi-ae pada Selasa melakukan kunjungan khusus ke penjara dan memerintahkan pemisahan narapidana yang terinfeksi. Serta, menetapkan program pembebasan bersyarat untuk lebih banyak narapidana.
Baca Juga: Yakinkan publik, giliran Wakil Presiden AS terpilih disuntik vaksin virus corona
Narapidana umumnya juga merasa khawatir akan keselamatan mereka jika terus berkumpul dalam satu lingkungan di tengah pandemi. Media lokal bahkan sempat menampilkan foto-foto para narapidana yang memegang tanda bertuliskan "Tolong selamatkan kami".
Pemerintah Korea Selatan dalam satu bulan terakhir memperketat aturan pembatasan sosial, terutama menjelang musim liburan Natal dan Tahun Baru.
"Kami memiliki tingkat kasus terkonfirmasi yang relatif rendah terhadap populasi, tetapi sekitar 40% dari kasus terkonfirmasi kumulatif terjadi dalam sebulan terakhir. Ini menjadi gelombang krisis terbesar," ungkap Perdana Menteri Chung Sye-kyun.
Baca Juga: Korea Selatan kembali temukan dua kasus varian baru virus corona
Vaksin Covid-19 telah tiba di Korea Selatan beberapa hari lalu dari Amerika Serikat (AS). Vaksin tersebut merupakan milik AS dan akan diberikan kepada tentara mereka yang bertugas di Korea Selatan serta tentara Korea Selatan yang bertugas di bawah arahan AS.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Korea Selatan Boo Seung-chan juga telah memberikan izin masuk ribuan vaksin untuk Pasukan AS Korea (USFK).
"Kami telah memberi tahu USFK tentang persetujuan kami untuk memvaksinasi warga negara Korea Selatan dengan alasan bahwa inokulasi bersifat sukarela dan daftar yang diberikan akan dibagikan," ungkap Boo seperti dikutip dari Reuters.
Pasukan AS yang ada di Korea Selatan mulai menerima dosis pertama vaksin pada Selasa. Saat ini USFK mencakup sekitar 28.500 personel militer serta ribuan pekerja dan anggota keluarga lainnya.
Selanjutnya: WHO: Orang yang telah menerima vaksin Covid-19 tetap harus waspada
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News