Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
"Pemerintah Indonesia keberatan dengan dihapuskannya penggunaan biofuel dari minyak kelapa sawit oleh UE. Selain akan berdampak negatif pada ekspor minyak kelapa sawit Indonesia ke UE, juga akan memberikan citra yang buruk untuk produk kelapa sawit di perdagangan global," ujar Wisnu.
Data statistik BPS menunjukkan nilai ekspor minyak kelapa sawit dan biofuel/Fatty Acid Methyl Ester (FAME) Indonesia ke Uni Eropa menunjukkan tren negatif pada lima tahun terakhir. Nilai ekspor FAME mencapai US$ 882 juta pada periode Januari–September 2019, atau menurun 5,58% dibandingkan periode yang sama di tahun 2018 sebesar US$ 934 juta.
Sementara nilai ekspor minyak kelapa sawit dan FAME ke dunia juga tercatat melemah 6,96% dari 3,27 miliar pada periode Januari–September 2018 menjadi US$ 3,04 miliar secara tahunan (year on year).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Uni Eropa, Gigih Tolak Sawit Indonesia, Tapi Butuh Nikelnya"
Penulis : Muhammad Idris
Editor : Muhammad Idris
Selanjutnya: Harga nikel terangkat pemulihan ekonomi global, simak rekomendasi saham berikut
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News