kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Tren harga bahan pangan mulai naik, pemerintah diminta antisipasi produksi


Senin, 07 Desember 2020 / 09:05 WIB
Tren harga bahan pangan mulai naik, pemerintah diminta antisipasi produksi

Reporter: Ratih Waseso | Editor: Tendi Mahadi

Lalu bawang merah Rp 36.000 perkilogram dari sebelumnya Rp 33.000 per kilogram, bawang putih Rp 30.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 28.500, dan gula pasir kini Rp 14.000 per kilogram dari sebelumnya 13.700 per kilogram.

Sementara itu, Kepala Bidang Harga Pangan, Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian, Inti Pertiwi menuturkan, untuk harga dan ketersediaan pangan pokok dan strategis relatif aman menjelang akhir tahun dan Natal. "Tidak ada yang perlu dikhawatirkan atau diwaspadai berlebihan untuk harga dan ketersediaan pada akhir tahun ini," kata Inti.

Peningkatan harga dinilai masih normal menjelang natal lantaran meningkatnya permintaan. Diantaranya beras dan bawang merah. Beras disampaikan Inti harganya pada bulan Desember hanya naik 0,3% dibanding bulan November. Melihat kenaikan tersebut, pihaknya memprediksi di awal tahun pun kenaikan harganya masih jauh di bawah 1%.

Baca Juga: BI sebut lima kebijakan ini dapat mendorong pemulihan ekonomi Indonesia

Untuk saat ini ketersediaan beras sangat aman, dimana stok akhir tahun sekitar 6,4 juta ton. Kemudian bawang merah dan bawang putih akan ada kenaikan harga sedikit, yakni kurang dari 1%, menjelang Natal karena meningkatnya permintaan. "Ketersediaan dua komoditas ini cukup. Stok bawang putih juga masih mencukupi kebutuhan," jelas Inti.

Adapun untuk cabai merah, Inti mengungkapkan diprediksi akan naik harganya disebabkan karena wilayah sentra memasuki masa akhir musim panen dan peningkatan permintaan menjelang Natal.

Untuk daging ayam dan telur ayam harga juga akan mengalami sedikit kenaikan. Kenaikan tersebut lantaran meningkatnya permintaan, serta pengaruh skenario pengurangan produksi karena rendahnya harga pada September hingga Oktober di peternak lantaran over supply. "Kemudian harga minyak goreng yang cenderung naik karena kenaikan harga CPO. Trennya memang naik terus untuk minyak goreng," tutur Inti.

Selanjutnya: Penyaluran kredit UMKM masih loyo, ini penyebabnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

×