kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45917,00   -18,51   -1.98%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Transaksi dompet digital alami kenaikan di kala pandemi


Kamis, 15 Juli 2021 / 05:55 WIB
Transaksi dompet digital alami kenaikan di kala pandemi

Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat berpotensi meningkatkan transaksi elektronik. Karena, masyarakat banyak yang memanfaatkan platform digital untuk bertransaksi melalui digital saat pandemi. 

Selain itu, dengan melonjaknya kasus baru covid-19 membuat banyak masyarakat melakukan isoman. Ini menjadi berkah bagi dompet digital yang mengalami kenaikan transaksi karena banyak layanan yang permintaan naik seperti antar makanan dan jasa berbelanja di supermarket, atau sebagai jasa pembayaran di telemedicine.

Vince Iswara, CEO & Co-Founder DANA mengungkapkan, adanya pembatasan kegiatan dan tatap muka di masa pandemi ikut berdampak pada penggunaan dompet digital DANA. Salah satu pertumbuhan tertinggi terjadi pada pembayaran online commerce yang sering kali digunakan untuk pemenuhan kebutuhan berbelanja sehari-hari hingga medis.

Baca Juga: BI bakal atur permodalan penyelenggara sistem pembayaran, termasuk fintech

"Pada semester pertama tahun 2021, DANA mencatat bahwa fitur pembayaran online commerce mengalami kenaikan transaksi sebesar 91% dan MAU sebesar 73%," kata Vince kepada kontan.co.id, Rabu (14/7).

Vince mengatakan, fitur-fitur yang erat kaitannya dengan pembayaran kebutuhan sehari-hari dan mampu meminimalisir kontak fisik banyak dijadikan andalan bagi pengguna. Oleh karena itu, lonjakan ikut dirasakan dalam beberapa fitur unggulan DANA lainnya, seperti pembayaran digital dengan QRIS, fitur ‘Kirim Uang’ atau Send Money, pembayaran pulsa prabayar untuk telepon seluler, dan fitur ‘Biller’ untuk pembayaran tagihan (listrik, air, BPJS, dan lainnya).

Ia menyebut, pada semester ini, fitur-fitur tersebut juga mencatat peningkatan signifikan baik dari jumlah transaksi maupun pengguna aktif bulanannya atau Monthly Active User (MAU). Transaksi dengan menggunakan QRIS Payment meningkat sebesar 131% dan MAU meningkat 309%.

Sementara, kata Vince pada fitur SEND MONEY transaksi meningkat 99% dan MAU meningkat 91%. Sementara itu transaksi pembelian pulsa selular prabayar meningkat 174% dan MAU meningkat 200 persen. Adapun fitur pembayaran tagihan transaksinya naik sebesar 93% dengan jumlah MAU meningkat sebesar 103%.

"Promo dan penawaran menarik masih terselenggara di beberapa fitur lainnya di dalam aplikasi DANA. Pada bulan Juli ini misalnya, DANA membagikan manfaat tambahan dalam program ‘Pesta Kartu Bank’ yang ditujukan bagi pengguna yang bertransaksi dengan menggunakan kartu kredit atau kartu debit untuk berbelanja rumah tangga di mitra yang berpartisipasi. Selain itu, promo menarik lainnya yang dapat dinikmati pengguna diantaranya mencakup pembelian voucher gim, pemberian pulsa, dan banyak lagi," ujar Vince.

Baca Juga: Satgas Waspada Investasi tutup 172 pinjaman online ilegal pada Juli 2021

Setelah meningkatnya rata-rata jumlah transaksi harian ke 4,8 juta pada semester pertama tahun 2021, DANA optimistis untuk selalu menumbuhkan transaksinya hingga akhir tahun 2021 dan kelak ikut menguatkan pemulihan ekonomi nasional di masa pandemi.  

Vince menjelaskan, ada banyak strategi yang dilakukan DANA untuk meningkatkan transaki digital dan mengakselerasi adopsi transaksi nontunai. Strategi yang dilakukan DANA diantaranya adalah mengokohkan kapabilitas teknologi dan fitur, mengedukasi masyarakat dalam bertransaksi digital melalui berbagai saluran yang dimiliki, hingga menguatkan jembatan kemitraan dengan berbagai ekosistem ekonomi. 

"DANA juga secara proaktif mengedukasi para pelaku UMKM untuk mulai mengenal dan beralih ke budaya transaksi nontunai yang lebih efisien, transparan, praktis, nyaman, dan aman. Dengan demikian, kompetensi usaha mereka ikut meningkat selama masa pandemi, pemulihan ekonomi terus terjadi, dan percepatan adopsi transaksi nontunai semakin mudah tercapai," imbuh Vince.

Sementara itu, LinkAja juga mencatatkan peningkatan jumlah pengguna di masa pandemi, hal ini tercermin dari pengguna yang mencapai lebih dari 71 juta pengguna hingga Juni 2021. LinkAja juga telah menggandeng lebih dari 1,1 juta UMKM dan menyediakan 1 juta akses cash in dan cash out kepada masyarakat, baik berupa bank channel, modern retail hingga layanan keuangan digital.

"Dengan komitmen dan kolaborasi kuat dengan berbagai pihak di tengah pandemi covid-19, kami bersyukur dapat terus bertumbuh dan berkontribusi bagi masyarakat indonesia untuk memberikan kemudahan, rasa aman dan nyaman bertransaksi," terang Direktur Utama LinkAja Haryati Lawidjaja.

OVO juga terus meningkatkan layanan transaksi termasuk saat kebijakan PPKM Darurat berjalan. Mulai dari transaksi pemesanan makanan hingga pembelian digital game yang menunjukkan tren kenaikan secara industri sejak pandemi berawal.

Kendati demikian, ia tidak mengungkapkan berapa besar peningkatan transaksi sejak kebijakan itu diberlakukan. Yang jelas, OVO terus berkolaborasi dengan berbagai perusahaan untuk meningkatkan inklusi keuangan.

"Kami juga melihat minat masyarakat untuk berbelanja barang digital (aplikasi game dan streaming digital) kian meningkat cukup signifikan. Oleh sebabnya, untuk mengakomodir tingginya minat masyarakat tersebut, OVO telah melakukan berbagai kolaborasi dengan Disney+ Hotstar, Spotify, Vidio, Iflix dan masih banyak platform hiburan lainnya," ungkap Head of Corporate Communications OVO, Harumi Supit. 

Baca Juga: Berikut 124 fintech P2P lending yang terdaftar dan memiliki izin dari OJK

Tidak hanya itu, kata Harumi OVO juga memfasilitasi pembayaran bagi para pengguna yang ingin membeli voucher dari berbagai permainan/platform favorit mereka, seperti Google Play, Free Fire, Mobile Legends, PUBG Mobile, Lord Mobile, Unipin dan Steam Wallet.

Selain itu, OVO juga bekerja sama dengan Prudential Indonesia untuk menghadirkan produk perlindungan asuransi jiwa PRUTect Care - Hospital Cash dengan harga premi mulai dari Rp 5.000 per bulan. "Tentunya dengan penawaran/promo menarik yang dapat dilihat pada aplikasi OVO), kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi masyarakat Indonesia dalam mencari maupun menikmati hiburan secara aman dan nyaman dari rumah," tambahnya.

Menurut Harumi, semenjak kehadiran pandemi COVID-19 yang berdampak global, termasuk di Indonesia, lebih banyak masyarakat yang menghabiskan waktu di rumah. Mereka mulai mengadopsi gaya hidup baru yang lebih condong ke arah digital. Dengan gaya hidup baru tersebut, menjadi sebuah hal yang normal bagi masyarakat untuk beraktivitas, berbelanja, atau bahkan mencari hiburan dari rumah.

Data terbaru dari Penelitian ACI Worldwide dan YouGo sendiri bahkan menyatakan bahwa konsumen di Indonesia (72%) memilih metode pembayaran dari dompet/uang digital. Di mana, segmen hobi dan hiburan tentu turut menyumbang porsi yang cukup besar dari total pembayaran digital tersebut.

Selanjutnya: BSI dorong peran koperasi syariah dalam literasi keuangan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×