Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi
"Dengan komitmen dan kolaborasi kuat dengan berbagai pihak di tengah pandemi covid-19, kami bersyukur dapat terus bertumbuh dan berkontribusi bagi masyarakat indonesia untuk memberikan kemudahan, rasa aman dan nyaman bertransaksi," terang Direktur Utama LinkAja Haryati Lawidjaja.
OVO juga terus meningkatkan layanan transaksi termasuk saat kebijakan PPKM Darurat berjalan. Mulai dari transaksi pemesanan makanan hingga pembelian digital game yang menunjukkan tren kenaikan secara industri sejak pandemi berawal.
Kendati demikian, ia tidak mengungkapkan berapa besar peningkatan transaksi sejak kebijakan itu diberlakukan. Yang jelas, OVO terus berkolaborasi dengan berbagai perusahaan untuk meningkatkan inklusi keuangan.
"Kami juga melihat minat masyarakat untuk berbelanja barang digital (aplikasi game dan streaming digital) kian meningkat cukup signifikan. Oleh sebabnya, untuk mengakomodir tingginya minat masyarakat tersebut, OVO telah melakukan berbagai kolaborasi dengan Disney+ Hotstar, Spotify, Vidio, Iflix dan masih banyak platform hiburan lainnya," ungkap Head of Corporate Communications OVO, Harumi Supit.
Baca Juga: Berikut 124 fintech P2P lending yang terdaftar dan memiliki izin dari OJK
Tidak hanya itu, kata Harumi OVO juga memfasilitasi pembayaran bagi para pengguna yang ingin membeli voucher dari berbagai permainan/platform favorit mereka, seperti Google Play, Free Fire, Mobile Legends, PUBG Mobile, Lord Mobile, Unipin dan Steam Wallet.
Selain itu, OVO juga bekerja sama dengan Prudential Indonesia untuk menghadirkan produk perlindungan asuransi jiwa PRUTect Care - Hospital Cash dengan harga premi mulai dari Rp 5.000 per bulan. "Tentunya dengan penawaran/promo menarik yang dapat dilihat pada aplikasi OVO), kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi masyarakat Indonesia dalam mencari maupun menikmati hiburan secara aman dan nyaman dari rumah," tambahnya.
Menurut Harumi, semenjak kehadiran pandemi COVID-19 yang berdampak global, termasuk di Indonesia, lebih banyak masyarakat yang menghabiskan waktu di rumah. Mereka mulai mengadopsi gaya hidup baru yang lebih condong ke arah digital. Dengan gaya hidup baru tersebut, menjadi sebuah hal yang normal bagi masyarakat untuk beraktivitas, berbelanja, atau bahkan mencari hiburan dari rumah.
Data terbaru dari Penelitian ACI Worldwide dan YouGo sendiri bahkan menyatakan bahwa konsumen di Indonesia (72%) memilih metode pembayaran dari dompet/uang digital. Di mana, segmen hobi dan hiburan tentu turut menyumbang porsi yang cukup besar dari total pembayaran digital tersebut.
Selanjutnya: BSI dorong peran koperasi syariah dalam literasi keuangan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News