kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.950   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Transaksi di ATM Sejumlah Bank Turun, Ini Penyebabnya


Sabtu, 18 Desember 2021 / 09:30 WIB
Transaksi di ATM Sejumlah Bank Turun, Ini Penyebabnya

Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Transaksi melalui Anjungan Tunai Mandiri (ATM) mulai ditinggalkan nasabah. Mereka kini lebih memilih bertransaksi melalui mobile banking yang dinilai lebih praktis dan mudah. 

Alhasil, jumlah transaksi di mesin ATM mencatatkan tren penurunan. Misalnya saja, transaksi ATM PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mencapai 747,8 juta transaksi pada semester I 2021 dengan rata-rata- transaksi per bulan sebanyak 124,6 juta.

Sedangkan, selama periode Juli hingga November 2021, total transaksi ATM BNI mencapai 605 juta. Namun terjadi penurunan transaksi secara bulanan dari 124,6 juta menjadi 121 juta. 

Direktur Layanan dan Jaringan BNI, Ronny Venir menyebut, penurunan tersebut diikuti dengan peningkatan transaksi mobile banking. Pada paruh pertama 2021, transaksi mobile banking BNI bahkan menyentuh 33,9 juta.  "Pada bulan Juli-November 2021, transaksi rata-rata per bulan meningkat 10,13% menjadi 37,4 juta" kata Ronny, Jumat (17/12).

Baca Juga: Penyaluran KUR Bank Mandiri Capai Rp 33,68 Triliun per November 2021

Dengan realisasi itu, bank pelat merah ini berencana tahun depan mengganti mesin ATM yang tidak didukung dengan teknologi Teknologi chip Europay, Mastercard, Visa (EMV) yang menjadi standar global untuk transaksi kredit dan debit berbasis chip. 

Sejak Oktober 2021 sampai Januari 2022, BNI telah migrasi 3.359 mesin ATM non EMV ke mesin cash recycling machine (CRM). Melalui CRM, nasabah bisa mengakses layanan setor tunai, tarik tunai, transfer dan pembayaran. 

Tak berbeda jauh, transaksi ATM PT Bank CIMB Niaga Tbk juga turun 13% yoy. Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan, penurunan tersebut karena nasabah lebih suka menggunakan layanan digital, terutama OctoMobile. 

"Jumlah ATM kami juga selaras dengan minat dan kebutuhan nasabah. Jadi kami pantau saja, jika terus turun kama kami tetap lakukan rasionalisasi dengan relokasi ATM dan mungkin saja pengurangan," ungkap Lani. 

Baca Juga: Gaet Diaspora Sydney, BNI Xpora Perluas Pasar Produk UMKM ke Australia

Di tengah penurunan itu, bank komersil ini telah siapkan strategi tingkat transaksi nasabah. Salah satunya, dengan melakukan promosi dan edukasi bahwa transaksi melalui layanan digital dinilai lebih aman, sehat dan bisa kapanpun. 

Sementara itu, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tidak berencana mengurangi jumlah mesin ATM/CRM tahun depan. Direktur Jaringan & Retail Banking Bank Mandiri Aquarius Rudianto beralasan, bank akan melakukan peremajaan ATM dan optimalisasi layanan. 

"Salah satunya, dengan merelokasi sebaran ATM/CRM Bank Mandiri ke titik lokasi yang lebih mudah dijangkau nasabah dan masyarakat," terang Aquarius.

Saat ini, keberadaan ATM/CRM masih menjadi salah satu preferensi nasabah untuk memenuhi kebutuhan transaksi harian. Sehingga untuk tahun depan, potensi transaksi di ATM/CRM masih bisa dipertahankan terutama untuk transaksi tunai seperti setor dan tarik. 

Namun demikian dengan adanya pergeseran pola transaksi menjadi digital, Bank Mandiri secara aktif turut mendorong nasabah untuk melakukan transaksi nontunai melalui Livin’ by Mandiri dan QRIS.

Hingga semester II 2021, Aquarius bilang transaksi ATM Bank Mandiri cenderung stabil dan didominasi transaksi tarik dan setor tunai. Namun, ia tidak mengungkapkan berapa besar nilai transaksi di mesin ATM. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

×