kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,21   13,90   1.53%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tertinggi selama 4 dekade, angka bunuh diri anak di Jepang melonjak selama pandemi


Kamis, 14 Oktober 2021 / 20:35 WIB
Tertinggi selama 4 dekade, angka bunuh diri anak di Jepang melonjak selama pandemi

Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Pandemi Covid-19 mendorong lonjakan angka bunuh diri anak di Jepang. Kasus yang tercatat tahun ini merupakan yang tertinggi dalam empat dekade terakhir.

Laporan surat kabar Asahi pada Kamis (14/10) menunjukkan angka bunuh diri anak tahun 2021 naik hampir 100 kasus dari tahun lalu. Dengan total 415 kasus, jumlahnya jadi yang tertinggi sejak 1974.

Dilansir Reuters, kasus tersebut datang dari anak-anak usia sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Tekanan akibat penutupan sekolah selama pandemi diduga jadi pemicunya.

Baca Juga: PM Fumio Kishida siap mengabdikan diri untuk mengakhiri krisis Covid-19 di Jepang

Kementerian Pendidikan Jepang mengatakan, rekor tertinggi lebih dari 196.127 anak sekolah tidak masuk selama 30 hari atau lebih.

Berdasarkan data tersebut, perubahan di lingkungan sekolah dan rumahtangga akibat pandemi berdampak besar pada perilaku anak-anak. Emosi anak yang cenderung belum stabil pada akhirnya memicu aksi bunuh diri.

Selama pandemi, kasus bunuh diri secara umum telah meningkat pada 2020, setelah satu dekade lamanya selalu mengalami penurunan. Jumlah wanita tercatat lebih tinggi di tengah tekanan emosional dan finansial.

Bunuh diri memiliki sejarah yang panjang di Jepang. Aksi tersebut dianggap sebagai cara yang pantas untuk menghindari rasa malu atau aib.

Pemerintah Jepang selalu menyiapkan banyak langkah untuk menurunkan angka bunuh diri hingga 40% selama 15 tahun terakhir.

Baca Juga: Tingkat bunuh diri di Jepang melonjak usai gelombang kedua Covid-19

Sejak tahun 2009, jumlahnya selalu turun dari tahun ke tahun sebelum akhirnya naik dan memecahkan rekor selama dua tahun pandemi. Lonjakan angka bunuh diri di Jepang mulai tercatat pasca gelombang kedua Covid-19 tahun 2020.

Berdasarkan survei yang dilakukan Universitas Sains dan Teknologi Hong Kong dan Institut Gerontologi Metropolitan Tokyo, tingkat bunuh diri pada periode Juli-Oktober naik 16% dari periode yang sama di tahun sebelumnya.

Tingkat bunuh diri melonjak 37% untuk wanita, jumlahnya sekitar lima kali lipat kasus pria. Studi menduga banyak wanita yang kehilangan pekerjaan mulai merasakan beban berat sebagai ibu rumahtangga. Kekerasan dalam rumahtangga juga disebut jadi faktornya.

Studi yang mengacu pada data Kementerian Kesehatan Jepang dari November 2016 hingga Oktober 2020 tersebut juga menemukan angka bunuh diri anak melonjak 49% pada gelombang kedua pandemi. Lonjakan ini terjadi pasca penutupan sekolah secara nasional.

Selanjutnya: Angka bunuh diri di Jepang meningkat selama Oktober, tertinggi sejak 2015

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

×