Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Ant Group Co, unit financial Alibaba, berencana melakukan buyback saham 7,6% sahamnya dengan harga 567,1 miliar yuan (US$78,5 miliar), hampir 70% lebih rendah dari kapitalisasi pasar pada 2020 ketika perusahaan akan IPO tetapi batal.
Hal ini merupakan upaya untuk mempertahankan dan menawarkan jalan keluar bagi investor yang terjebak ketika perusahaan ini diselidiki selama bertahun-tahun.
Dikutip dari Bloomberg, Setelah dua tahun dalam penyelidikan, Regulator China akhirnya menjatuhkan denda lebih dari US$ 1 miliar kepada Ant dan Tencent Holdings Ltd Jumat lalu.
Regulator yang dipimpin bank sentral China mendenda Ant dan afiliasinya dengan total 7,12 miliar yuan. Sementara Tencent dikenakan denda 2,99 miliar yuan. Penetapan denda tersebut sekaligus mengakhiri penyelidikan mereka selama dua tahun terhadap perusahaan tersebut.
Baca Juga: Alibaba Group Memecah Perusahaan Menjadi Enam Unit Bisnis
Ant sendiri telah menyelesaikan perombakan manajemen sebagaimana yang diperintahkan regulator, begitu juga dengan menekan profitabilitas dan mengatur pinjaman dan asuransi hingga manajemen aset.
Di sisi lain, saham Tencent dan afiliasi Ant yang tergabung dalam Alibaba Group Holding Ltd, melonjak di perdagangan New York. Hal ini menunjukkan pelonggaran pembatasan terhadap Ant yang merupakan korban dari tindak keras Presiden Xi Jinping.
Ini juga mengirimkan sinyal kuat dimana para pembuat kebijakan melaksanakan janjinya untuk mendukung industri ini.
Dengan berakhirnya pengetatan regulasi, Ant dapat kembali fokus menghabiskan lebih banyak waktu untuk membangun bisnisnya kembali, bahkan menghidupkan kembali IPO-nya.
Sementara itu rencana Ant untuk buyback, dapat mengurangi tekanan dari investor pra-IPO yang ingin keluar karena penurunan valuasi perusahaan. Pasalnya para investor global telah bergulat terkait bagaimana menilai investasi mereka di Ant yang dilakukan sejak tahun 2018 ketika perusahaan ini bernilai US$ 150 miliar.
Baca Juga: Rencana Alibaba Bikin Saham Perusahaan Teknologi China Menguat
Para investor tersebut di antaranya adalah Silver Lake Management LLC, Warburg Pincus LLC, dan Carlyle Group Inc, mereka termasuk di antara perusahaan yang menjadi investor terbesar di Amerika Serikat dalam putaran pendanaan tersebut.
Perusahaan lain yang juga menyuntikkan dananya adalah GIC Singapura, Khazanah Nasional Berhad, Canada Pension Plan Investment Board, dan Temasek Holdings.
Buyback Saham Ant
Ant berencana mengalihkan saham yang dibeli kembali menjadi insentif untuk staf perusahaan dengan tujuan menarik para talenta.
Maklum saja investor individual dari dua entitas tersebut menjadi pemegang saham mayoritas Ant, yang mana sebagian besar adalah para eksekutif Ant, yang telah secara sukarela memutuskan untuk tidak menjual sahamnya kembali ke Ant karena komitmen jangka panjangnya kepada perusahaan.
Para investor terbatas tersebut juga berkomitmen untuk mempertahankan dua dividen pada tahun 2022 dengan Hangzhou Junhan dan Hangzhou Junao untuk meningkatkan kekuatan modal operasi.
Dukungan Pemerintah
Pendiri Ant, Jack Ma kembali ke china pada awal Maret lalu berkat bujukan pemerintah sebagai upaya untuk menunjukkan dukungan pemerintah terhadap pengusaha swasta.
Langkah pemerintah tersebut mengikuti keputusan Jack Ma untuk menyerahkan kendali Ant pada bulan Januari dengan memegang sekitar 6,2% hak suara. Ketua partai komunis kota Hangzhou memuji Ant karena telah mematuhi partai dan meminta pemerintah daerah untuk menyelesaikan masalah yang timbul oleh perusahaan fintech tersebut.
Awal Mula Pemeriksaan Ant
Lebih dari dua tahun yang lalu, regulator Tiongkok secara tiba-tiba menghentikan IPO Ant yang kemudian mengejutkan pasar modal global. Setelah itu regulator memberikan peraturan baru pada raksasa fintechyang memiliki operasi mulai dari pinjaman konsumen dan manajemen kekayaan hingga pembayaran online.
Baca Juga: Alibaba Beats Quarterly Revenue Estimates as Covid Curbs Ease
Bank sentral memerintahkan Ant untuk melebur semua unit keuangan ke dalam sebuah perusahaan induk. Bank sentral juga meminta perusahaan ini untuk membuka aplikasi pembayarannya kepada para pesaing dan meminta untuk memutuskan hubungan pembayaran yang tidak sesuai dengan produk lain, termasuk layanan pinjamannya.
Ant sendiri saat itu diketahui sedang mengembangkan teknologi model bahasa besar yang akan mendukung layanan bergaya ChatGPT, bergabung dengan daftar perusahaan China yang ingin memenangkan keunggulan dalam kecerdasan buatan generasi berikutnya.
Ant menginvestasikan hampir 20,5 miliar yuan untuk penelitian dan pengembangannya pada tahun lalu. Jumlah tersebut membuat pengeluaran tahunannya menjadi dua kali lipat, dan terjadi mulai tahun 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News