kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Terbalik, Penthouse di Korut Bukan Buat Orang Kaya Tapi Kaum Tak Punya


Senin, 18 April 2022 / 11:30 WIB
Terbalik, Penthouse di Korut Bukan Buat Orang Kaya Tapi Kaum Tak Punya
ILUSTRASI. Bagi masyarakat di banyak negara, tinggal di penthouse adalah impian. Bagaimana dengan Korea Utara? KCNA melalui REUTERS

Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Bagi masyarakat di banyak negara, tinggal di penthouse adalah impian. Bagaimana dengan Korea Utara? 

Melansir Reuters, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un terus membangun gedung apartemen bertingkat tinggi yang glamor di ibu kota, Pyongyang. Terbaru adalah gedung pencakar langit 80 lantai yang selesai minggu ini.

Tetapi para pembelot dan warga Korea Utara lainnya mengatakan, lift dan listrik yang tidak dapat diandalkan, pasokan air yang buruk, dan kekhawatiran tentang pengerjaan konstruksi, dapat diartikan bahwa hanya sedikit warga yang ingin tinggal di bagian atas struktur seperti itu.

"Di Korea Utara, orang miskin banyak yang tinggal di penthouse daripada orang kaya, karena lift sering tidak berfungsi dengan baik, dan mereka tidak dapat memompa air karena tekanan rendah," kata Jung Si-woo, 31 tahun, warga Korut yang membelot ke Korea Selatan pada tahun 2017.

Jung bercerita, di Utara, dia tinggal di lantai tiga gedung 13 lantai yang tidak memiliki lift. Sementara seorang temannya yang tinggal di lantai 28 dari gedung berlantai 40 tidak pernah menggunakan lift karena tidak berfungsi.

Baca Juga: Korut Peringati Haul Kim Il Sung Tanpa Parade Militer, Tumben!

Ditanya tentang gedung pencakar langit 80 lantai yang baru dibuka minggu ini, Jung mengatakan dia pikir Kim hanya pamer.

"Ini untuk menunjukkan seberapa banyak keterampilan konstruksi mereka telah meningkat, daripada mempertimbangkan preferensi warga," kata mahasiswa itu.

Korea Utara memberikan perumahan, dengan pembelian dan penjualan rumah atau apartemen yang secara teknis ilegal di negara sosialis.

Tetapi para ahli mengatakan praktik itu telah menjadi umum, dan sebagian besar dilakukan oleh mereka yang mendapat manfaat dari penyebaran pasar swasta di bawah Kim. Kim telah berjanji untuk meningkatkan kualitas konstruksi dan membangun puluhan ribu apartemen baru.

Saat ini, perekonomian Korut telah dihantam oleh penutupan perbatasan akibat COVID-19, bencana alam, dan sanksi internasional untuk senjata nuklir dan program rudal balistiknya. 

Baca Juga: Korea Utara Ancam Menyerang dengan Senjata Nuklir Jika Korsel Memulai Konfrontasi

Pada hari Rabu (13/4/2022), media pemerintah mengatakan 10.000 apartemen baru dari target 50.000 apartemen telah selesai di Pyongyang. Pembangunan apartemen ini disebut-sebut sangat kilat penyelesaiannya, termasuk gedung pencakar langit 80 lantai.



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×