Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
Muttaqien pun menjelaskan bila kebijakan KDK dan kelas rawat inap standar diterapkan, tentu bakal mempengaruhi besaran iuran. Namun pihaknya belum bisa memastikan penyesuaian tersebut bakal menjadikan tarif iuran BPJS Kesehatan naik atau turun dari yang saat ini berlaku. "Selama modelling dan data belum dianalisa kita tidak bisa memastikan naik atau turun," jelas dia.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengindikasikan akan ada perubahan tarif iuran BPJS Kesehatan. Perubahan itu bakal menjadikan tarif iuran BPJS Kesehatan naik.
Baca juga: Katalog promo KJSM Hari Hari Swalayan 27 November, diskon 50% & gratis 1 produk
Hal tersebut dilakukan lantaran adanya kewajiban penjaminan baru yang belum ditanggung oleh BPJS Kesehatan seperti kejadian luar biasa (KLB) wabah, bencana alam, dan non-alam, korban penganiayaan dan kekerasan, serta korban narkotika.
Untuk itu, butuh penyesuaian iuran jaminan kesehatan nasional (JKN) berbasis kebutuhan dasar kesehatan (KDK). Penyesuaian ini, sambung Terawan, sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) 64 Tahun 2020 Pasal 54 A dan 54B, yang mengamanatkan untuk melakukan peninjauan ulang atas manfaat JKN agar berbasis KDK dan rawat inap kelas standar.
“Ini akan mempengaruhi besaran iuran JKN dan konsekuensinya perlu adanya perubahan besaran iuran," ujar Terawan saat rapat bersama Komisi IX DPR, Selasa (24/11/2020).
Siapkah Anda jika tarif iuran BPJS Kesehatan naik lagi?
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Baru Dilakukan Tahun 2022",
Penulis : Mutia Fauzia
Editor : Bambang P. Jatmiko
Selanjutnya: Polisi usut dugaan penipuan investasi Kampung Kurma, 2.000 orang jadi korban
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News