kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

Tanpa AS, China bakal keruk keuntungan dari blok perdagangan baru di Asia?


Minggu, 15 November 2020 / 19:00 WIB
Tanpa AS, China bakal keruk keuntungan dari blok perdagangan baru di Asia?

Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - HANOI. Lima belas negara di Asia-Pasifik siap membentuk blok perdagangan bebas terbesar di dunia. Penandatanganan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) ini dilakukan pada pertemuan puncak regional di Hanoi.

Di tengah pertanyaan tentang keterlibatan Washington di Asia, RCEP dapat memperkuat posisi China sebagai mitra ekonomi dengan Asia Tenggara, Jepang, dan Korea serta menempatkan ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut pada posisi yang lebih baik untuk membentuk aturan perdagangan di kawasan.

Amerika Serikat absen dari RCEP dan penerus Kemitraan Trans-Pasifik (TPP) yang dipimpin Obama, meninggalkan negara dengan ekonomi terbesar di dunia tersebut dari dua kelompok perdagangan yang menjangkau wilayah dengan pertumbuhan tercepat di dunia.

Baca Juga: China: Telah ditemukan virus corona pada produk daging beku dari berbagai negara

Kepala ekonom ING untuk wilayah China Iris Pang menyebut RCEP dapat membantu Beijing mengurangi ketergantungannya pada pasar dan teknologi luar negeri akibat keretakan hubungan dengan Washington.

RCEP mengelompokkan 10 anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), China, Jepang, Korea Selatan, Australia dan Selandia Baru. Kelompok ini bertujuan untuk menurunkan tarif secara progresif di banyak area.

Kesepakatan itu akan ditandatangani di sela-sela KTT ASEAN yang diadakan ketika para pemimpin Asia membahas ketegangan di Laut China Selatan dan menangani rencana pemulihan ekonomi pasca pandemi.

Baca Juga: Ini kemampuan sistem pertahanan udara Iron Dome Israel yang bikin AS kepincut

Vietnam menyebut RCEP akan menyumbang 30% dari perputaran ekonomi global, 30% dari populasi global dan mencapai 2,2 miliar konsumen.

"RCEP akan membantu mengurangi atau menghapus tarif pada produk industri dan pertanian dan menetapkan aturan untuk transmisi data,” kata Luong Hoang Thai, kepala Departemen Kebijakan Perdagangan Multilateral di Kementerian Perindustrian dan Perdagangan Vietnam.

Bagi China kelompok bari ini adalah rejeki nomplok yang sebagian besar dihasilkan dari mundurnya Trump dari TPP. Sementara India menarik diri dari pembicaraan RCEP pada November tahun lalu, tetapi para pemimpin ASEAN mengatakan pintu mereka akan tetap terbuka untuk India bila ingin bergabung.

Baca Juga: Ahn Mu, kapal selam 3.000 ton Korea Selatan yang dipersenjatai rudal balistik

Para analis menilai, meskipun berada di luar RCEP dan berada dalam pemerintahan yang mendorong TPP, Presiden AS terpilih Joe Biden kemungkinan tidak akan bergabung kembali dengan TPP dalam waktu dekat.

Pasalnya pemerintah Biden harus memprioritaskan penanganan wabah COVID-19 di negaranya sendiri. “Saya tidak yakin akan ada banyak fokus pada perdagangan secara umum, termasuk upaya untuk bergabung kembali dengan TPP,"  kata Charles Freeman, Wakil Presiden Kamar Dagang AS untuk Asia.

Selanjutnya: Trump melewatkan KTT ASEAN untuk ketiga kali, walau jadi pusat visi AS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

×