Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Meskipun pandemi memporak porandakan perekonomian global, jumlah orang tajir di China semakin gemuk. Mengutip Forbes pada Selasa (9/2), terdapat 14 orang tajir dari China dalam 50 daftar orang terkaya di dunia. Kendati demikian, orang kaya dari Amerika Serikat masih mendominasi dengan total 21 orang.
Pada November 2020, Forbes menghitung total kekayaan dari 400 Orang Terkaya di China melonjak menjadi US$ 2,11 triliun. Kenaikan itu mencapai 64% lantaran pelonggaran aturan pasar modal dan pemulihan ekonomi China yang mengungguli perekonomian besar dunia.
Agar masuk ke daftar orang paling tajir di China, seseorang harus memiliki harta kekayaan US $ 1,55 miliar. Nilai itu naik dibandingkan tahun sebelumnya hanya US$ 1 miliar.
Baca Juga: Di tengah ketegangan, Taiwan kirim ucapan selamat Tahun Baru Imlek kepada China
Penghasil kekayaan orang tajir China lebih cepat dan ungguli dibandingkan kekayaan orang tajir Amerika Serikat. Hal ini tecermin dari peningkatan 400 miliarder China mencapai US$ 820 miliar melampaui perolehan kekayaan 400 miliarder AS senilai US$ 240 miliar pada awal November 2020.
Persaingan ini semakin sengit, terlihat dari ada 68 pendatang baru dalam daftar orang tajir China. Sedangkan pendatang miliarder AS hanya ada 18 orang.
Kala itu, satu pendiri Alibaba Jack Ma membukukan kenaikan kekayaan hingga 72% menjadi US$ 65,6 miliar. Kekayaan itu paling besar datang dari bisnis sektor keuangan Alibaba yakni Ant Group.
Mengantarkan perusahaan melantai ke pasar saham atau IPO merupakan alasan utama bagi miliarder China agar keluar menjadi orang paling tajir. Selain itu, berbisnis pada sektor kesehatan juga memberi berkah.
Baca Juga: Sedang tren, taipan dunia berekspansi pakai perusahaan cangkang alias SPAC
Kendati demikian, Jeff Bezos masih tercatat menjadi orang paling terkaya di dunia selama tiga tahun berturut-turut. Meskipun ia telah memberikan saham Amazon senilai US$ 36 miliar kepada mantan istrinya MacKenzie Bezos sebagai bagian dari penyelesaian perceraian mereka.
Kini pendiri Amazon ini memiliki kekayaan bersih senilai US$ 193,2 miliar. Kekayaannya ini disokong oleh kenaikan saham Amazon 2019 lalu. Raksasa e-commerce yang dia kelola telah menjadi sorotan di tengah pandemi. Ia telah mempekerjakan lebih dari 100.000 pekerja penuh dan paruh waktu untuk membantu memenuhi permintaan yang meningkat dari konsumen yang tinggal di rumah dan berbelanja online.