kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Tahun ini, Shield On Service (SOSS) andalkan segmen penyedia SDM dan keamanan


Jumat, 02 Juli 2021 / 05:15 WIB
Tahun ini, Shield On Service (SOSS) andalkan segmen penyedia SDM dan keamanan

Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan yang bergerak di bidang alih daya, PT Shield On Service Tbk (SOSS) akan mengandalkan segmen sumber daya manusia (SDM) dan keamanan yang kedua  berkontribusi dominan ke pendapatan. 

Melansir laporan keuangan SOSS di kuartal I 2021, pendapatan dari segmen penyedia SDM sebesar Rp 168,52 miliar atau sekitar 52% berkontribusi ke pendapatan. Adapun segmen keamanan berkontribusi sekitar 24,8% ke pendapatan atau senilai Rp 79,8 miliar di kuartal I 2021. 

Direktur Shield On Service, Lukcimo Jahja mengatakan walaupun pendemi Covid 19 belum menunjukkan tanda akan berakhir dalam waktu dekat, SOSS tetap optimistis mampu mempertahankan kinerja yang ada di tahun 2021. 

Baca Juga: Solusi Sinergi Digital (WIFI) akan bangun ribuan edge data center di pulau Jawa

Maka dari itu, pihaknya terus melakukan penyesuaian terhadap adaptasi baru, kemudian pemahaman terhadap kebutuhan pelanggan melalui komunikasi yang lebih intensif dan terbuka. Selain itu, SOSS juga terus mengevaluasi biaya untuk mencapai tingkat efisiensi yang lebih optimum. 

Selain menjalankan sejumlah agenda bisnis tersebut, Lukcimo mengungkapkan SOSS akan meluncurkan aplikasi Smart Worker untuk membantu mempertemukan kebutuhan pemberi kerja dengan karyawan yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan. 

"Aplikasi bisa meluncur di awal kuartal III 2021, diharapkan orang-orang yang memerlukan pekerjaan atau perusahaan lain yang membutuhkan pekerja dengan spesifikasi tertentu bisa dilayani," jelasnya dalam paparan publik secara virtual, Kamis (1/7). 

Lebih lanjut, Lukcimo mengatakan, selama ini SOSS baru mengoperasikan aplikasi Smart Clean yang spesifik hanya untuk kebersihan. Nah, harapannya dengan aplikasi Smart Worker maka lanskap spesifikasi pekerja bisa lebih luas. 

Baca Juga: Begini strategi Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) memasuki kuartal III-2021

"Harapannya tentu bisa meningkatkan lini bisnis segmen sumber daya manusia. Saat ini kontribusinya 55% ke pendapatan dan dengan adanya aplikasi ini akan meningkat lagi," kata Lukcimo. 

Luckimo bilang, perusahaan optimistis bahwa aplikasi ini akan mendapatkan jumlah pengguna cukup banyak, yang pada masa awal didominasi dari karyawan SOSS. 

Selain dari pihak internal perusahaan, Lukcimo berharap pihak luar juga dapat menikmati aplikasi ini aplikasi ini bersifat terbuka. Maka dari itu, SOSS sedang menjajaki beberapa grup usaha lainnya untuk bekerja sama memanfaatkan aplikasi ini. Namun sayang, dia belum bisa buka-bukaan mengenai berapa grup usaha yang digarap. Yang terang, SOSS mengklaim beberapa perusahaan sudah menyatakan minat. 

Kendati sudah menyiapkan agenda bisnis ini, Lukcimo belum bisa membeberkan target-target pendapatan maupun laba di 2021. Adanya pandemi Covid-19 yang berimbas cukup besar pada kinerja SOSS membuat manajemen perusahaan harus mengevaluasi target-target secara mendalam.

"Upaya efisiensi akan lebih optimal. Kami akan evaluasi semua termasuk belanja modal yang akan dilakukan di 2021," ungkapnya. 

Baca Juga: Terbitkan obligasi Rp 750 miliar, Barito Pacific (BRPT) tawarkan bunga hingga 9,50%

Maka dari itu, pihak SOSS belum bisa mengungkapkan nilai capex tahun ini. "Beberapa kali angka capex selalu bergeser (revisi) cukup drastis sehingga nanti baru bisa diungkapkan kalau sudah ada angka final," kata Lukcimo. 

Keputusan merevisi belanja modal karena sebelumnya capex direncanakan untuk mendanai investasi pada alat-alat atau mesin-mesin yang mendukung segmen kebersihan. Sedangkan, saat ini pandemi membuat aktivitas pusat perbelanjaan  sangat terbatas, otomatis belanja modal jadi berkurang drastis. 

Namun di sisi lain,  belanja modal untuk segmen keamanan (security), diakui Lukcimo, dicanangkan bisa berjalan. "Walaupun perusahaan menjalankan Work From Home (WFH) 100%, kantor-kantor tetap membutuhkan pengamanan. Biasanya akan dikombinasikan antara pengamanan sistem teknologi dan fisik, orang kita tetap hadir," tandasnya.  

Nah, dengan adanya prospek bisnis yang masih cukup terbuka di segmen kemanan, Lukcimo yakin bahwa kontribusi dari segmen keamanan akan meningkat di tahun ini. 

Selanjutnya: Laba bersih Shield On Service (SOSS) naik signifikan di kuartal I-2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

×