kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tahun ini, Saracentral Bajatama (BAJA) bidik laba bersih hingga Rp 200 miliar


Selasa, 10 Agustus 2021 / 08:35 WIB
Tahun ini, Saracentral Bajatama (BAJA) bidik laba bersih hingga Rp 200 miliar

Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .

Tak hanya itu, strategi product mix juga diterapkan oleh perseroan untuk menjaga capaian positif yang telah diraih di tahun ini. Dia menyebut, strategi ini telah berhasil meningkatkan kinerja perseroan di paruh pertama 2021. 

Handaja menjelaskan, secara year to date Juni 2021 persentase penjualan produk Saranalum tercatat mencapai 88% dari total penjualan atau sebanyak 42.000 ton. Sedangkan pada periode yang sama tahun sebelumnya, hanya mencapai 67% atau 32.000 ton. 

Peningkatan volume penjualan produk Saranalum, disebut Handaja telah berdampak positif terhadap capaian laba perseroan di tahun ini. Sehingga secara konsisten strategi product mix ini akan terus dijalankan perseroan hingga akhir tahun nanti. "Peningkatan persentase tonase Saranalum berdampak terhadap peningkatan laba yang melampaui target, walaupun secara tonase penjualan total lebih kurang sama dengan tahun lalu," jelasnya. 

 

Dia menilai, peningkatan volume penjualan produk Saranalum tak lepas dari kebijakan pemerintah dalam mendukung industri dalam negeri. Terutama kebijakan impor terhadap produk-produk yang tidak sesuai dengan standar SNI. 

Di tahun ini, BAJA belum berencana mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex). Sebab, BAJA masih akan fokus terhadap pengoptimalan utilisasi mesin terlebih dahulu. Hingga Maret lalu, perusahaan ini membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 376,48 miliar. Jumlah itu meningkat 7,97% dari pendapatan usaha pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp 348,68 miliar. 

Peningkatan pada pendapatan usaha, turut berdampak terhadap torehan laba tahun berjalan BAJA di kuartal I-2021. Tercatat, BAJA berhasil meraup laba sebesar Rp 42,92 miliar. Sementara pada kuartal I-2020 perusahaan ini masih mengalami kerugian hingga Rp 99,38 miliar. 

Selanjutnya: Ekonomi kuartal II-2021 tumbuh tinggi, tahun lalu jeblok atau memang sudah pulih?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×