kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tahun ini, Mitra Pinasthika (MPMX) bidik pertumbuhan pendapatan hingga 25%


Jumat, 28 Mei 2021 / 10:30 WIB
Tahun ini, Mitra Pinasthika (MPMX) bidik pertumbuhan pendapatan hingga 25%

Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) merivisi target pertumbuhan kinerja pada tahun ini. MPMX membidik pertumbuhan pendapatan yang lebih agresif dari semula di level 10%-15% menjadi 20%-25% dibandingkan realisasi tahun lalu.

Director of Finance MPMX Beatrice Kartika mengungkapkan, kenaikan target pertumbuhan tersebut mempertimbangkan perkembangan pasar serta realisasi kinerja MPMX selama periode Kuartal I-2021. Dengan raihan pendapatan senilai Rp 3,2 triliun dan laba bersih sekitar Rp 120 miliar pada Q1-2021, MPPX optimistis bisa meraih pertumbuhan pendapatan 20%-25% hingga tutup tahun ini.

Dengan target tersebut, MPMX yakin bisa meraih laba bersih di atas Rp 300 miliar sepanjang 2021. "Kami di manajemen merasa optimistis bahwa pasar telah bergerak pulih lebih cepat dari proyeksi di awal tahun. Kami optimis target tersebut sangat mungkin untuk dicapai," jelas Beatrice dalam  public expose yang digelar secara virtual, Kamis (27/5).

Baca Juga: Mitra Pinasthika Mustika (MPMX) tingkatkan kualitas SDM di bidang jasa transportasi

Untuk mencapai target tersebut, Direktur MPMX Ivan Hindarko menjelaskan bahwa pihaknya telah menjalankan sejumlah strategi pada setiap segmen bisnisnya. Terutama dari sisi manajemen biaya, mengembangkan platform online, integrasi layanan, hingga melakukan diversifikasi produk yang lebih sesuai dengan kebutuhan konsumen.

Ivan pun yakin di tengah pemulihan pasar, segmen bisnis distribusi dan retail serta sewa kendaraan bisa terdongkrak naik dibandingkan tahun lalu. "Kami sudah ada beberapa strategi yang direncanakan dan dijalankan dalam mengantisipasi penurunan penjualan akibat pandemi. Tapi kami memproyeksikan kinerja tahun ini bisa lebih baik," sebut Ivan.

Dalam kesempatan yang sama, General Manager Investor Relation MPMX Andi Aditya Rangga membeberkan bahwa kinerja MPMX bertumpu pada empat segmen bisnis yakni distribusi dan retail, transportasi, asuransi dan entitas asosiasi. Andi menekankan, tren pemulihan terus berlangsung di seluruh segmen bisnis MPMX.

Untuk penjualan sepeda motor, misalnya, tren pertumbuhan terus berlanjut sejak periode Q3-2020 lalu. Kondisi ini membuat volume penjualan pada periode Q1-2021 terus melaju ke level normal sebelum terjadi pandemi covid-19.

MPMX juga bisa mempertahankan  pangsa pasar utama di wilayah Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Bahkan per Q1-2021 pangsa pasar MPMX di wilayah tersebut tumbuh menjadi 88,5% dibandingkan periode Q1-2020 yang berada di level 87,5%.

"Hasil ini memungkinkan pemulihan lebih cepat daripada ekspektasi awal. Kami melihat bahwa full recovery dari penjualan sepeda motor akan lebih cepat dari perkiraan kami yang akan terjadi pada tahun 2023," terang Andi.

Selain penjualan sepeda motor, MPMX juga berhasil menumbuhkan bisnis suku cadang Original Equipment Manufacturer (OEM). Bahkan kinerja bisnis suku cadang OEM per Q1-2021 mampu tumbuh 8% dibandingkan rata-rata penjualan sebelum pandemi covid-19. "Ke depannya kami akan fokus untuk mengembangkan bisnis penjualan suku cadang secara agresif," sebut Andi.

Guna menunjang segmen bisnis distribusi dan ritel, MPMX pun sudah membangun sistem penerimaan dan penyimpanan otomatis lewat Automatic Storage and Receival System (ASRS). Dengan ini, Andi menyampaikan bahwa terjadi peningkatan efisiensi waktu inbound suku cadang dari semula 3-4 hari menjadi hanya sekitar 8 jam.

"Digitalisasi juga telah kami siapkan dan implementasi secara bertahap untuk beradaptasi dengan kebutuhan pasar atas ekosistem digital yang terintegrasi," sambung Andi.

 

Selanjutnya untuk segmen transportasi, Andi menyebut bahwa MPMX akan mempertahankan level armada sebanyak 12.000-13.000 unit. Namun, MPMX akan meningkatkan utilization rate menjadi 94% dari yang semula rata-rata 90%. MPMX juga mencatatkan pertumbuhan dari kategori sewa commercial yang mana hal itu didorong oleh pertumbuhan logistik e-commerce.

Secara keseluruhan, target MPMX pada tahun ini akan ditopang dengan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 600 miliar - Rp 700 miliar. Menurut Beatrice, nilai capex tersebut normal dialokasikan oleh MPMX setiap tahunnya.

Hingga saat ini, realisasi capex sudah terserap sekitar 20% dari target. "Mayoritas capex akan digunakan untuk rejuvenate unit-unit MPMRental yang memang harus dilakukan setiap tahun," pungkas Beatrice.

Selanjutnya: Meski turun 71,4%, Mitra Pinasthika (MPMX) masih kantongi laba Rp 133 miliar di 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×