kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45933,94   -29,79   -3.09%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tahun ini, Alkindo Naratama (ALDO) siapkan capex hingga Rp 160 miliar


Rabu, 13 Januari 2021 / 09:15 WIB
Tahun ini, Alkindo Naratama (ALDO) siapkan capex hingga Rp 160 miliar

Reporter: Venny Suryanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Alkindo Naratama Tbk masih gencar masih gencar melakukan diversifikasi produk. Emiten kertas dengan kode saham ALDO tersebut berencana mengembangkan produk baru berupa tas kertas atau paper bag pada tahun ini. 

Tahun kemarin, ALDO telah melakukan pengembangan produk baru berupa kemasan makanan paper box. Produk kemasan makanan yang terbuat dari kertas cokelat tersebut diproduksi langsung oleh  ALDO selaku entitas induk, sementara bahan baku kertas cokelat yang dibutuhkan dalam pembuatan produk baru dipasok oleh PT Eco Paper Indonesia (EPI). 

Nantinya produk paper bag ALDO akan menyasar pelaku usaha ritel seperti toko swalayan, supermarket, dan lain-lain. Untuk tahap awal, penjualan produk paper bag akan menyasar pelaku usaha ritel di DKI Jakarta dengan memanfaatkan momentum pelarangan kantong plastik sekali pakai yang diberlakukan di wilayah tersebut.

“Di tahun ini mesin untuk paper bag ini sudah datang. Baru saja datang di bulan Januari ini. Memang tambahan bisnis ini masih dalam tahapan awal tapi kami yakin akan membantu secara bottom line dan turn over juga,” jelas Direktur Utama Alkindo Naratama Herwanto Sutanto saat dihubungi KONTAN, Selasa (12/1). 

Baca Juga: Jaga kinerja, Alkindo Naratama (ALDO) lakukan penyesuaian target pasar

Seperti yang diketahui, ALDO telah menyasar pasar konsumer seperti fast moving consumer goods (FMCG) dengan penjualan kemasan makanan di sektor tersebut. 

Ia berharap dengan adanya segmen kertas ini dapat menyumbang pertumbuhan yang besar pada perseroan. Sebab segmen kertas menyumbang sekitar 60% dari porsi total bisnis ALDO. “Kita harapkan growth yang besar bisa didapat dari segmen kertas ini yakni PT Alkindo Naratama dan PT Eco Paper Indonesia,” tambahnya. 

Sehingga dari segmen kertas ini ALDO menargetkan pertumbuhan double digit atau sekitar 13% di tahun 2021. Adapun untuk kemasan FMCG yang khusus membidik UMKM ini ditargetkan dapat memberikan kontribusi ke konsolidasi ALDO sekitar 5%. 

Herwanto juga menuturkan dana untuk pembelian mesin kertas kedua untuk EPI yang sudah digunakan dari alokasi belanja modal atau capital expenditure (Capex) tahun ini. Ia menyebutkan anggarannya telah di alokasikan sebesar Rp 150 miliar hingga Rp 160 miliar. 

Sementara itu, lini usaha distribusi bahan kimia, ALDO melalui PT Swisstex Naratama Indonesia (SNI) di bidang distribusi bahan kimia tekstil juga melakukan penjualan bahan kimia kepada produsen-produsen pakaian jadi seperti seragam dan lain-lain. Selain itu, penjualan polimer melalui entitas anak usaha PT Alfa Polimer Indonesia (API) di bidang manufaktur polimer juga menyasar pelaku industri wood working seperti lem kayu, lem kertas dan lain-lain. 

Penjualan bahan kimia melalui anak usaha SNI, ia mengatakan bahwa kini lebih banyak menyasar pelaku industri produk tekstil yang melakukan produksi alat  pelindung diri (APD) alih-alih yang menyasar pelaku industri produk tekstil yang hanya memproduksi pakaian jadi saja. 

“Kita juga harapkan industri tekstil di tahun ini akan lebih baik sehingga harusnya turn over kita bisa balik lagi seperti sebelum adanya Covid-19,” harapnya. 

Hal ini didorong karena kedua anak usaha tersebut tidak terlalu terdampak akibat adanya pandemi Covid-19. Herwanto menyebutkan kedua anak usaha itu masih menunjukan pertumbuhan positif. Sehingga ia menargetkan pertumbuhan di tahun ini dari segmen bahan kimia dapat tumbuh sekitar 7% sampai 8%. 

“Total keseluruhan growth, kita masih expect bisa mencapai double digit di tahun ini yang akan didapat dari segmen kertas yang telah berkontribusi sebesar 60% serta segmen bahan kimia dan Polimer yang kami targetkan tumbuh 7% sampai 8%,” tandasnya. 

Sembari meningkatkan produksi dan penjualan, ALDO juga berjibaku menata distribusi ke daerah-daerah lain. Menurutnya perkembangan bisnis kemasan ini juga tergantung perkembangan edukasi pemain UMKM baru di pasar untuk mensubstitusi kemasan plastik menjadi kemasan kertas cokelat yang dijual ALDO.

Selanjutnya: Take away makanan dan jual beli online meningkat, perusahaan kemasan ketiban berkah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet Using Psychology-Based Sales Tactic to Increase Omzet

×