Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia memiliki potensi transaksi digital yang tinggi jika dibanding negara ASEAN lainnya. Hasil studi dari Google, Temasec, dan Bain & Company tahun 2020 menunjukkan bahwa Indonesia menjadi negara dengan nilai transaksi ekonomi digital tertinggi di kawasan.
Mencapai US$ 44 miliar dan diprediksi pada 2025 mampu mencapai US$ 124 miliar. Untuk itu, regulator perlu mengawasi transaksi digital yang terjadi di Indonesia. Hal ini praktis membuat industri perbankan bersiap diri untuk menggenjot pengembangan digital ke depan.
Walhasil, beberapa bank yang dihubungi Kontan.co.id pun mengatakan kalau belanja modal atau capital expenditure (capex) teknologi informasi (TI) di tahun depan bakal semakin jumbo.
Ambil contoh PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) yang mengatakan untuk tahun ini pihaknya sudah menyerap lebih dari Rp 500 miliar anggaran TI. Tidak cukup sampai di situ, Direktur TI dan Operasional BNI Y.B. Hariantono menjelaskan pihaknya akan meningkatkan belanja tersebut hingga 80% di tahun 2021.
Dana tersebut bakal dipakai untuk menjajal beberapa proyek digital yang akan diluncurkan perseroan tahun depan. Termasuk melakukan peremajaan infrastruktur TI Bank BNI untuk lebih memaksimalkan ekspansi bisnis. Termasuk layanan terhadap nasabah. "Tahun depan meningkat (capex) 80%. Sejauh ini yang terserap lebih dari Rp 500 miliar," ujarnya Selasa (15/12).
Baca Juga: Berpotensi meningkat, pemerintah ajak investor kembangkan e-commerce
Adapun, ke depan ada empat area pengembangan teknologi atau digital yang akan digarap BNI. Pertama, pengembangan proses bisnis internal BNI. Termasuk otomasi yang dilakukan untuk persetujuan internal, kolaborasi dan pemanfaatan teknologi robotic process automation (RPA).
Kedua, BNI akan melakukan pengembangan platform digital untuk nasabah konsumer dan komersial. Hal ini dilakukan untuk memudahkan transaksi nasabah ke depan. Ketiga, penggunakan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) untuk pelayanan nasabah. "Telah dijalankan di call center dan akan dikembangkan ke e-channel lainnya," terangnya.
Terakhir, BNI juga akan melakukan koneksi ke ekosistem digital. Salah satunya perluasan open API BNI yang saat ini sudah memiliki 200 layanan lebih.
Tidak kalah dengan BNI, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) juga bersiap melakukan hal serupa. Direktur IT dan Operasional BNI Andi Nirwoto mengatakan pihaknya dipastikan akan menambah capex TI di tahun depan. Asal tahu saja, tahun ini Bank BTN telah menggarkan capex sekitar Rp 500 miliar.