kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tahun 2026, Bukit Asam (PTBA) menargetkan 50% pendapatan berasal dari bisnis energi


Rabu, 24 November 2021 / 08:15 WIB
 Tahun 2026, Bukit Asam (PTBA) menargetkan 50% pendapatan berasal dari bisnis energi

Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .

“Sambil menyelam minum air, jadi kami sembil mengembangkan CSR memberdayakan petani-petani tersebut, kami sambil belajar bagaimana mengelola PLTS sedemikian rupa, sehingga nantinya pada saat bukit asam masuk ke PLTS skala besar, PTBA sudah punya pengalaman operasionalnya, manajemennya, perawatannya, dan sebagainya,” terang Surya.

Menurut Surya, ambisi untuk menjadi perusahaan energi di tahun 2026 sejatinya merupakan bagian program-program strategi jangka panjang PTBA dalam mendukung program net zero emission pemerintah di tahun 2060. Selain menjadi perusahaan energi, program lainnya yang juga dicanangkan PTBA meliputi program coal-to-chemicals industry development melalui hilirisasi batubara yang memberikan nilai tambah, manajemen karbon. 

Pada program  coal-to-chemicals industry development, PTBA menjalin kerja sama dengan PT Pertamina (Persero) dan Air Products and Chemical Inc untuk proyek gasifikasi  program pemrosesan batu bara menjadi dimethyl ether (DME) di Tanjung Enim, Sumatera Selatan.

 

Rencananya, proyek gasifikasi batubara  dalam kerja sama ini akan mengolah sebanyak 6 juta ton batu bara per tahun untuk diproses menjadi 1,4 juta ton dimethyl eter (DME). Produk ini diproyeksikan mampu membantu mengurangi impor LPG sebanyak lebih dari 1 juta ton per tahun.

Sementara itu, pada program manajemen karbon, PTBA mencanangkan reduksi emisi kegiatan operasional melalui berbagai cara, mulai dari mengganti peralatan tambang yang berbasis diesel menjadi berbasis listrik alias  elektrifikasi peralatan tambang, reforestasi, optimasi hauling road, dan masih banyak lagi. 

Program manajemen karbon lainnya yang juga dicanangkan PTBA meliputi program  carbon offset dan studi pengembangan teknologi carbon capture utility storage (CCUS) melalui kerja sama dengan lembaga penelitian maupun dengan profesional yang berpengalaman.

Selanjutnya: Bukit Asam (PTBA) pasang target produksi 37 juta ton batubara pada tahun depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×