kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tahun 2021, Prodia Widyahusada (PRDA) Catat Pertumbuhan Laba Bersih 131,3%


Rabu, 16 Maret 2022 / 07:45 WIB
Tahun 2021, Prodia Widyahusada (PRDA) Catat Pertumbuhan Laba Bersih 131,3%

Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) berhasil mempertahankan performaprofitabilitas pada tahun 2021. Pertumbuhan penjualan serta pengelolaan biaya beban yang optimal, mendukung pencapaian laba usaha Prodia sebesar Rp 756,62 miliar, atau naik 150,7% yoy.

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (15/3), PRDA tercatat meraup laba bersih sebesar Rp 621,62 miliar. Capaian ini didukung oleh pertumbuhan positif pada laba kotor serta laba usaha, di mana, nilainya tumbuh signifikan 131,3% dibandingkan tahun sebelumnya. 

"Laba bersih perseroan mengalami kenaikan seiring dengan peningkatan pendapatan bersih perseroan," ungkap Direktur Utama Prodia, Dewi Muliaty, dalam keterangannya. 

Pendapatan bersih Prodia di tahun lalu, tercatat meningkat hingga 41,6% menjadi Rp 2,65 triliun. Sedangkan pada tahun 2020, pendapatan bersih PRDA hanya mencapai Rp 1,87 triliun. Pendapatan dari masing-masing segmen pelanggan juga turut mengalami peningkatan dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pendapatan perusahaan.

Baca Juga: Prodia Widyahusada Mencatat Penurunan Tes PCR Secara Harian di Bulan Maret 2022

Adapun, segmen pelanggan individu dan rujukan dokter menyumbang masing-masing sekitar 33,8% dan 31,4 % terhadap total pendapatan. Sementara kontribusi segmen referensi pihak ketiga dan klien korporasi, menyumbang sekitar 21,2 % dan 13,6% terhadap pendapatan Perseroan.

Dewi menuturkan, tahun 2021 merupakan tahun yang penuh dengan tantangan, tak terkecuali bagi PRDA yang berada di sektor kesehatan. Meski begitu, pada masa pandemi Covid-19 ini, Prodia tetap mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan bersih serta mempertahankan performa profitabilitas, dengan tetap memprioritaskan keamanan, kesehatan dan keselamatan karyawan dan pelanggan.

"Pencapaian ini menunjukkan ketahanan model bisnis, kokohnya bisnis inti dan keunggulan operasional Prodia. Kami terusberadaptasi terhadap dinamika situasi terkini dengan tetap fokus pada optimalisasi produktivitas, pengendalianbiaya, pemanfaatan teknologi untuk peningkatan layanan bagi pelanggan, dan menjaga pertumbuhan pendapatandan laba,” tutur Dewi. 

Sepanjang tahun 2021, jumlah pemeriksaan mencapai 19,6 juta dan jumlah kunjungan mencapai 3,6 juta. Jumlah permintaan tes esoterik juga mengalami peningkatan sebesar 39,2 % pada tahun 2021, menjadi 2,2 juta tes.

Pendapatan tes esoterik mengalami peningkatan sebesar 42,7%% menjadi Rp 999,2 miliar pada tahun lalu. Pendapatan tes rutin juga meningkat 40,1% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Jumlah kunjungan pelanggan (patient visit) juga mengalami peningkatan 8,2% menjadi lebih dari 2,2 juta pada tahun 2021.

Total aset PRDA pada tahun 2021 mencapai Rp 2,72 triliun yang terdiri dari aset lancar sebesar Rp 1,77 triliun dan aset non lancar menjadi Rp 949,50 miliar.

Pada tahun 2021, total ekuitas naik menjadi sebesar Rp 2,25 triliun, dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 1,79 triliun. Sedangkan, total liabilitas sebesar Rp 466,27 miliar yang terdiri dari total liabilitas jangka pendek sebesar Rp 268,91 miliar dan total liabilitas jangka panjangsebesar Rp197,36 miliar.

"Perseroan mencatat kenaikan jumlah permintaan layanan home service yang meningkat 154,8%. Pemesanan pemeriksaan kesehatan melalui Prodia Mobile juga mengalami kenaikan yang signifikan sebesar 913,9% menjadi 138.504. Selain itu, perseroan mencatatkan jumlah pelanggan baru pada periode 2021 sekitar 1,3 juta pelanggan baru," jelasnya. 

Baca Juga: Aturan Perjalanan Dilonggarkan, Permintaan Tes Antigen dan PCR Bakal Menurun

Secara akumulatif, PRDA mencatatkan arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi pada tahun 2021dalam posisi surplus menjadi sebesar Rp 777,26 miliar meningkat dari Rp 434,63 miliar pada tahun 2020.

Peningkatan akun arus kas bersih dari aktivitas operasi ini disebabkan oleh meningkatnya penerimaan kas dari pelanggan sebesar 38,7% menjadi Rp 2.60 triliun pada tahun 2021. Dengan tingkat posisi kas dan setara kas sebesar Rp 607,83 miliar. Per 31 Desember 2021, sisa dana hasil penawaran umum PRDA adalah Rp 404,34 miliar dan total dana IPO yang telah digunakan adalah Rp 744,29 miliar.

Dari total dana hasil IPO yang telah digunakan per 31 Desember2021, sebesar Rp 511,72 miliar digunakan untuk pengembangan jejaring outlet, Rp 145,24 miliar untuk peningkatan kemampuan dan kualitas layanan, dan Rp 87,33 miliar untuk modal kerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×