Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .
Sepanjang tahun 2021, jumlah pemeriksaan mencapai 19,6 juta dan jumlah kunjungan mencapai 3,6 juta. Jumlah permintaan tes esoterik juga mengalami peningkatan sebesar 39,2 % pada tahun 2021, menjadi 2,2 juta tes.
Pendapatan tes esoterik mengalami peningkatan sebesar 42,7%% menjadi Rp 999,2 miliar pada tahun lalu. Pendapatan tes rutin juga meningkat 40,1% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Jumlah kunjungan pelanggan (patient visit) juga mengalami peningkatan 8,2% menjadi lebih dari 2,2 juta pada tahun 2021.
Total aset PRDA pada tahun 2021 mencapai Rp 2,72 triliun yang terdiri dari aset lancar sebesar Rp 1,77 triliun dan aset non lancar menjadi Rp 949,50 miliar.
Pada tahun 2021, total ekuitas naik menjadi sebesar Rp 2,25 triliun, dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 1,79 triliun. Sedangkan, total liabilitas sebesar Rp 466,27 miliar yang terdiri dari total liabilitas jangka pendek sebesar Rp 268,91 miliar dan total liabilitas jangka panjangsebesar Rp197,36 miliar.
"Perseroan mencatat kenaikan jumlah permintaan layanan home service yang meningkat 154,8%. Pemesanan pemeriksaan kesehatan melalui Prodia Mobile juga mengalami kenaikan yang signifikan sebesar 913,9% menjadi 138.504. Selain itu, perseroan mencatatkan jumlah pelanggan baru pada periode 2021 sekitar 1,3 juta pelanggan baru," jelasnya.
Baca Juga: Aturan Perjalanan Dilonggarkan, Permintaan Tes Antigen dan PCR Bakal Menurun
Secara akumulatif, PRDA mencatatkan arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi pada tahun 2021dalam posisi surplus menjadi sebesar Rp 777,26 miliar meningkat dari Rp 434,63 miliar pada tahun 2020.
Peningkatan akun arus kas bersih dari aktivitas operasi ini disebabkan oleh meningkatnya penerimaan kas dari pelanggan sebesar 38,7% menjadi Rp 2.60 triliun pada tahun 2021. Dengan tingkat posisi kas dan setara kas sebesar Rp 607,83 miliar. Per 31 Desember 2021, sisa dana hasil penawaran umum PRDA adalah Rp 404,34 miliar dan total dana IPO yang telah digunakan adalah Rp 744,29 miliar.
Dari total dana hasil IPO yang telah digunakan per 31 Desember2021, sebesar Rp 511,72 miliar digunakan untuk pengembangan jejaring outlet, Rp 145,24 miliar untuk peningkatan kemampuan dan kualitas layanan, dan Rp 87,33 miliar untuk modal kerja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News