Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) juga mencatat kinerja wealth management cukup baik tahun lalu. Dana kelolaan perseroan untuk produk investasi serta produk asuransi tercatat meningkat 28% YoY per November 2020. Kenaikan terbesar berasal dari produk obligasi yang tumbuh 40% dibandingkan periode yang sama tahun 2019.
Raymon Yonarto Sekretaris BCA mengatakan, sejalan dengan peningkatan dana kelolaan tersebut maka fee based income perseroan dari bisnis itu tumbuh 60% YoY. "Melihat kondisi pasar sekarang ini serta kontribusi fee based income yang melanjutkan tren kenaikan, kami berharap ke depannya bisnis wealth management akan tumbuh positif," katanya.
Ke depan, BCA berkomitmen terus memberikan solusi sesuai dengan kebutuhan nasabah dan memberikan kemudahan bagi nasabah dalam bertransaksi solusi investasi maupun asuransi kapanpun dan dimanapun, baik di cabang maupun di channel digital Wealth Management BCA yaitu aplikasi Welma yang juga disertai beragam penawaran menarik.
Sementara PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mencatatkan dana kelolaan wealth management tumbuh 17% secara tahunan (year on year) posisi per akhir November 2020 menjadi Rp 132 triliun.
Penjualan SBN oleh BRI meningkat hampir dua kali dari penjualan tahun sebelumnya, yakni sebesar 185% secara tahunan (year on year) dengan market share penjualan mendekati 12%. Sebagai mitra distribusi, Bank BRI catat total penjualan SBN Ritel pada primary market selama tahun 2020 sebesar Rp 9 triliun.
Handayani, Direktur Konsumer BRI mengatakan, FBI wealth management BRI juga meningkat siginifikan hingga 33% YoY seiring peningkatan AUM tersebut. BRI akan erupaya mengakselerasi kinerja wealth management BRI dengan menyiapkan strategi memperkuat edukasi pengelolaan keuangan kepada masyarakat dan menawarkan instrument produk dengan risiko yang relatif aman.
"Upaya tersebut akan terus dilaksanakan di 2021 sesuai komitmen BRI mendorong inklusi investasi kepada masyarakat dan nasabah. Kami optimis jika bisnis wealth management mempunyai prospek cerah dan akan terus tumbuh di masa depan," pungkas Handayani.
Selanjutnya: Bankir ramal industri perbankan baru bisa pulih di tahun 2022
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News