kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.820   -41,00   -0,24%
  • IDX 6.442   73,17   1,15%
  • KOMPAS100 923   0,44   0,05%
  • LQ45 723   -0,82   -0,11%
  • ISSI 202   3,78   1,91%
  • IDX30 377   -0,84   -0,22%
  • IDXHIDIV20 459   0,93   0,20%
  • IDX80 105   -0,21   -0,20%
  • IDXV30 112   0,60   0,54%
  • IDXQ30 124   -0,13   -0,11%

Survei ASEAN: Pengaruh China yang semakin besar di kawasan bikin cemas


Kamis, 11 Februari 2021 / 20:00 WIB
Survei ASEAN: Pengaruh China yang semakin besar di kawasan bikin cemas

Sumber: Kyodo | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Survei terbaru yang dilakukan oleh ISEAS-Yusof Ishak Institute baru-baru ini menunjukkan, mayoritas penduduk negara ASEAN menilai China sebagai negara yang memberikan paling banyak bantuan selama pandemi Covid-19.

Di sisi lain, banyak dari responden yang melihat dukungan China ini bisa membuat pengaruh politik negeri tembok raksasa di kawasan Asia Tenggara menjadi semakin besar.

Dilansir dari Kyodo, survei yang digelar ISEAS-Yusof Ishak Institute, Singapura, itu melibatkan 1.032 responden yang berasal dari berbagai kalangan. Mulai dari akademisi, pelaku bisnis, pejabat pemerintah, jurnalis, hingga anggota organisasi nonpemerintah dari 10 negara anggota ASEAN.

Baca Juga: AS akan periksa ulang laporan WHO soal asal-usul Covid-19, ini alasannya

Hasil survei yang dirilis pada Rabu (10/2) menunjukkan apresiasi terhadap China yang telah memberikan banyak bantuan selama pandemi.

"China dipandang telah memberikan bantuan paling banyak ke kawasan ini (Asia Tenggara) selama pandemi," ungkap survei tahunan ISEAS-Yusof Ishak Institute.

Kekuatan ekonomi paling berpengaruh

Survei ini dilakukan sejak November 2020 hingga Januari 2021. Sebanyak 44,2% responden memilih China saat ditanya negara mana dari luar kawasan yang paling banyak memberikan bantuan selama pandemi. Jawaban terbanyak berikutnya jatuh pada Uni Eropa dengan jumlah 10,3%.

Selama survei berlangsung, sebanyak 76,3% responden menganggap China sebagai kekuatan ekonomi paling berpengaruh saat ini.

Baca Juga: Presiden Venezuela Maduro sebut vaksin Covid-19 buatan Rusia adalah yang paling aman

China masih dipandang sebagai kekuatan politik dan strategis paling berpengaruh di Asia Tenggara, meskipun presentasenya turun dari 52% tahun lalu menjadi 49% tahun ini.

Mayoritas responden juga masih merasa khawatir akan besarnya pengaruh China di kawasan ini. Kekhawatiran mereka naik tahun ini menjadi 88,6% dari 85,4% tahun lalu.

Berbeda dengan China, responden tahun ini menyambut pengaruh strategis regional Amerika Serikat (AS) telah meningkat. Tahun ini angkanya naik ke 63,1% dari 52,7% di tahun lalu.

Hasil tersebut mengindikasikan, masyarakat ASEAN cukup menerima Joe Biden sebagai Presiden AS yang baru dan menunggu kebijakan yang akan ia terapkan.

Selanjutnya: Xi Jinping: Konfrontasi China-AS bisa menjadi bencana untuk kedua negara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler

×