Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pemerintahan Joe Biden berniat untuk memeriksa ulang data dalam laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang dirilis pada hari Selasa (9/2/2021).
Melansir Reuters, Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan, laporan tersebut menyebut virus Covid-19 tidak berasal dari laboratorium di Wuhan, China.
Sebelumnya diberitakan, kepala tim WHO yang menyelidiki asal-usul Covid-19 mengatakan kelelawar tetap menjadi sumber yang mungkin dan penularan virus melalui makanan beku adalah kemungkinan yang memerlukan penyelidikan lebih lanjut. Tim WHO mengesampingkan indikasi adanya kebocoran laboratorium di Wuhan.
Dalam jumpa pers yang digelar Selasa, Psaki mengatakan bahwa pemerintah tidak terlibat dalam "perencanaan dan pelaksanaan" penyelidikan dan ingin melakukan peninjauan independen atas temuan dan data yang mendasarinya.
Baca Juga: Joe Biden tertarik untuk mengetahui semua fakta tentang China dan asal-usul Covid-19
"Meskipun pemerintah bergabung kembali dengan WHO, penting bagi kami untuk memiliki tim ahli sendiri di lapangan di China," jelas Psaki seperti dilansir Reuters.
Peter Ben Embarek, yang memimpin tim ahli independen WHO dalam kunjungannya selama hampir sebulan ke Wuhan, tempat wabah pertama kali muncul di pasar makanan laut pada akhir 2019, mengatakan kerja tim telah mengungkap informasi baru tetapi belum secara dramatis mengubah gambaran mereka tentang wabah tersebut.
"Kemungkinan virus bocor dari laboratorium - yang telah menjadi subjek teori konspirasi - sangat tidak mungkin dan tidak memerlukan studi lebih lanjut," kata Embarek.
Baca Juga: Begini penjelasan WHO soal asal usul corona yang memicu kemarahan
Saat ditanya tentang temuan WHO selama jumpa pers harian, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan dia tidak dapat secara tegas mengatakan bahwa para ahli WHO telah menerima kerja sama penuh dari China.
“Yah, saya rasa juri masih belum masuk. Saya pikir China, setidaknya sampai saat ini, belum menawarkan transparansi yang kami butuhkan,” kata Price.
Price menambahkan bahwa Amerika Serikat akan membuat keputusannya berdasarkan data WHO dan intelijennya sendiri.
Selanjutnya: Penemuan WHO soal asal usul virus Covid-19 picu kemarahan, apa yang terjadi?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News