kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sri Mulyani: Libur akhir tahun dikurangi karena bisa picu kenaikan kasus Covid-19


Selasa, 24 November 2020 / 12:51 WIB
Sri Mulyani: Libur akhir tahun dikurangi karena bisa picu kenaikan kasus Covid-19

Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Sementara itu, untuk hari kerja di November jumlahnya 21 hari baik tahun ini maupun tahun lalu. Sedangkan untuk Desember 2020, jumlah hari kerjanya menyisakan 16 hari saja apabila ada libur akhir tahun yang cukup panjang seperti yang direncanakan sebelumnya.

"Kita tidak hanya lihat satu sisi tapi semuanya. Aspek kesehatan ekonomi kegiatan usaha dan lain-lain. Ini yang dimaksudkan oleh Presiden apakah jumlah hari kerja atau libur panjang dalam suasana covid menimbulkan dampak unintended yakni jumlah kasus meningkat tapi aktivitas ekonomi tidak terjadi kenaikan," ungkapnya. 

Baca Juga: Kasus Covid-19 masih tinggi, Jokowi minta libur akhir tahun dipangkas

Di sisi lain, Sri Mulyani menilai, konsumsi masyarakat kelas menengah masih sulit untuk didorong. Pasalnya, konsumsi masyarakat kelas menengah erat kaitannya dengan kepercayaan mereka dalam proses penanganan pandemi oleh pemerintah. 

"Idealnya vaksin sudah ada, sehingga vaksin bisa kita betul-betul membuat masyarakat memiliki confidence. Ini sedang dihadapi semua negara karena menghadapi situasi sama di mana masyarakat ingin melakukan aktivitas tapi sangat tergantung pada apakah covid bisa dikendalikan," pungkas dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menurut Sri Mulyani, Ini Alasan Presiden Minta Libur Akhir Tahun Dikurangi"

Penulis : Mutia Fauzia
Editor : Erlangga Djumena

Selanjutnya: Jokowi: Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional masih menjadi pekerjaan besar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

×