Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .
PPRO ditargetkan mampu berkontribusi hingga 10% dari target pemasaran PTPP di tahun ini. "Dengan adanya insentif properti yang diberikan oleh Pemerintah diharapkan dapat menjadi katalis positif bagi penjualan anak perusahaan PTPP, yaitu PPRO sehingga dapat berkontribusi terhadap target pemasaran PTPP di 2021," ujar Yuyus.
Dari sisi raihan kontrak, hingga bulan Februari 2021, PTPP telah meraih kontrak baru sebesar Rp 1,077 triliun. Terdiri dari 49,41% yang diperoleh induk usaha lewat proyek infrastruktur (31,74%) dan proyek gedung (17,67%), serta 50,59% dikontribusikan dari anak usaha.
Terbaru, PTPP pun telah menandatangani kontrak perjanjian kerjasama dalam pembangunan Paket I Mandalika Urban and Tourism Infrastructure Project (MUTIP) di Nusa Tenggara Barat, pada Selasa (2/3) pekan lalu. Dalam proyek pembangunan infrastruktur kawasan senilai Rp 940 miliar tersebut, PTPP menjadi lead consortium, dengan porsi pekerjaan 40%.
Yuyus menjelaskan, pekerjaan PTPP itu setara dengan nilai Rp 341 miliar, dengan lingkup pekerjaan proyek akan dilakukan secara terpisah (split) diantara perusahaan konsorsium. PTPP akan memulai pekerjaan sesuai jadwal, yakni bulan April 2021. Pekerjaan direncanakan selama 24 bulan, atau ditargetkan rampung pada Kuartal II-2023.
Mengutip catatan Kontan.co.id, pada tahun 2020 lalu PTPP membukukan perolehan kontrak baru senilai Rp 22,26 triliun. Pencapaian kontrak baru ini diperoleh dari konstruksi proyek gedung senilai 26%, konstruksi proyek infrastruktur 27%, konstruksi proyek EPC 32% dan dari anak perusahaan 15%.
PTPP membukukan pendapatan sebesar Rp 10,02 triliun hingga kuartal III-2020. Sedangkan perolehan laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk pada periode tersebut sebesar Rp 26,37 miliar.
Sementara itu, target PTPP tahun ini disokong dengan anggaran belanja modal (capex) sebesar Rp 6,2 triliun. Alokasi capex itu akan digunakan untuk melanjutkan proyek-proyek investasi yang sudah berjalan, beberapa rencana investasi baru, serta kebutuhan pemeliharaan asset tetap. "Sampai dengan Januari 2021, capex perusahaan telah terserap sebesar Rp 84 miliar," tutup Yuyus.
Selanjutnya: PTPP bakal terbitkan obligasi senilai Rp 1,5 triliun dan sukuk Rp 500 miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News