kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak strategi industri multifinance jaga pembiayaan


Jumat, 05 Maret 2021 / 10:25 WIB
Simak strategi industri multifinance jaga pembiayaan

Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .

"Proyeksi makro ekonomi yang diperkirakan akan lebih baik dari tahun lalu sementara di sisi lain tetap mencermati perkembangan pandemic Covid-19 yang mengindikasikan belum akan tuntas dalam waktu dekat," kata Presiden Direktur MUF Stanley Setia Atmadja kepada kontan.co.id, Rabu (3/3).

Stanley menjelaskan, khusus untuk segmen mobil baru yang mendapatkan relaksasi PPnBM mulai 1 Maret 2021, sebagaimana yang disampaikan GAIKINDO diproyeksikan akan terjadi kenaikan penjualan dibanding proyeksi awal. "Kenaikan penjualan ini pastinya akan turut mendorong kenaikan pembiayaan khususnya mobil baru," katanya.

Sampai saat ini MUF telah memberikan restrukturisasi kepada debitur terdampak krisis Covid-19 dengan jumlah mendekati 30% dari total portfolio MUF.

Sementara itu dalam menjaga pembiayaan di tahun ini PT CIMB Niaga Auto Finance (CIMB Niaga Finance atau CNAF) memiliki sejumlah strategi, dengan tetap memfokuskan Transformasi Digitalisasi secara menyeluruh untuk dapat memberikan rasa nyaman dan aman terhadap calon nasabah CIMB Niaga Finance dalam mengajukan Pembiayaan.

Baca Juga: MTF cari pendanaan hingga Rp 15 triliun pada tahun ini

Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman mengatakan, CNAF memproyeksikan pertumbuhan penyaluran kredit ada dikisaran di atas 20%. "Angka tersebut kita sangat yakin melihat keseriusan pemerintah dalam meningkatkan gairah transaksi kendaraan melalui relaksasi PPnBM, Perhitungan ATMR juga Penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia," ujar Ristiawan.

Disamping itu menurutnya, program vaksinasi yang dicanangkan oleh pemerintah juga menjadi angin segar untuk CNAF. Semua itu menambah kepercayaan diri CNAF  untuk dapat melewati pertumbuhan kredit lebih daripada proyeksi awal (15%-20%).

"Pertumbuhan kredit belum begitu terlihat di bulan Januari dan February tahun 2021 karena masyarakat masih menunggu realisasi relaksasi PPnBM yang baru efektif di 1 Maret 2021. Sementara, restrukturisasi sudah ada di level lebih dari 20% dengan total nilai pokok hutang sebesar Rp 1,2 triliun," imbuh Ristiawan.



TERBARU

×