Reporter: Venny Suryanto | Editor: Handoyo .
Di samping terus berinovasi dengan mengeluarkan produk-produk logam mulia baru, Yulyan menambahkan bahwa perseroan turut berupaya untuk terus menghadirkan produk-produk Antam sebagai pilihan masyarakat sebagai instrumen investasi emas batangan.
“Beberapa diantaranya adalah dengan menawarkan produk gift series yang menyasar kalangan milenial. Dengan adanya beberapa inovasi produk yang terus dikembangkan, kami yakin mampu terus tumbuh dan menghadapi persaingan di era industri 4.0 saat ini,” kata dia.
Adapun ANTAM juga berfokus pada strategi untuk mengembangkan basis pelanggan di dalam negeri, terutama pemasaran produk emas dan bijih nikel ANTAM, seiring dengan pertumbuhan tingkat penyerapan pasar dalam negeri.
Dengan strategi tersebut, maka ANTAM menargetkan produksi emas sebesar 1,37 ton emas dari tambang emas Pongkor dan Cibaliung dengan tingkat penjualan emas mencapai 18 ton emas di tahun 2021.
Sebagai informasi, sampai dengan Kuartal III-2021 ANTM membukukan laba bersih senilai Rp 1,71 triliun per akhir kuartal ketiga 2021. Realisasi ini tumbuh 104% dari laba bersih yang dibukukan pada kuartal ketiga 2020 yang hanya Rp 835,78 miliar. Adapun tercatat, ANTM juga membukukan pendapatan senilai Rp 26,47 triliun, naik 46,78% dari pendapatan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 18,03 triliun.
Secara rinci, penjualan emas masih menjadi penopang kinerja ANTM, yakni senilai Rp 17,67 triliun. Disusul penjualan feronikel senilai Rp 4,34 triliun, penjualan bijih nikel senilai Rp 3,25 triliun, penjualan alumina senilai Rp 638,06 miliar, dan penjualan bijih bauksit senilai Rp 321,18 miliar.
Selanjutnya: Hingga tutup tahun 2021, Antam fokus mengoptimalkan produksi dan penjualan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News